Laporan : Heri Suroyo
JAKARTA – Ketua DPR RI Puan Maharani menghadiri acara ngaji dan buka puasa bersama yang digelar di Masjid At-Taufiq yang terletak di Sekolah Partai PDI Perjuangan (PDIP) di Lenteng Agung, Jakarta Selatan.
Selain berbuka puasa bersama masyarakat dan keluarga PDIP, Puan juga ikut menjalani salat tarawih di masjid berkonsep Minangkabau itu.
Dalam acara yang digelar pada Minggu (10/4), hadir pula Muhammad Ainun Nadjib. Tokoh agama yang biasa disapa Cak Nun itu mengisi acara bersama grup musik Kiai Kanjeng.
“Saya bersyukur Masjid At-Taufiq sudah bisa digunakan untuk beribadah sejak 2020 dan bermanfaat untuk masyarakat,” kata Puan.
Pembangunan Masjid At-Taufiq sendiri diinisiasi oleh Puan. Ia mengusulkan kepada sang ibu, Megawati Soekarnoputri yang merupakan Ketua Umum PDIP.
“Saya ingat ada lahan kosong di Kantor DPP PDI Perjuangan, di Lenteng Agung, yang bisa digunakan. Lalu saya berinisiatif mengusulkan mendirikan Masjid At-Taufiq agar lahan kosong itu lebih bermanfaat,” jelas Puan.
Perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI itu pun mengungkap, nama At-Taufiq sengaja dipilih untuk mengenang almarhum ayahnya, Taufiq Kiemas. Puan berharap Masjid At-Taufiq bisa menjadi tambahan tempat ibadah yang nyaman bagi warga sekitar yang hanya memiliki musala dengan daya tampung jamaah sedikit.
“Saya juga mengharapkan nantinya Masjid At-Taufiq dapat digunakan sebagai pusat kajian pemikiran-pemikiran keislaman Bung Karno. Insyaallah masjid At-Taufiq bisa bermanfaat bagi kita semua,” tutur mantan Menko PMK itu.
Sementara itu, konsep arsitektur Minangkabau dipilih sebagai perwakilan kehidupan Nusantara.
“Ini bagian dari pengimplementasian kami sebagai masyarakat bangsa yang berketuhanan dan berkebudayaan,” terang Puan.
Puan pun gembira acara hari ini dapat menghadirkan sosok Cak Nun. Ia berharap agar Masjid At-Taufiq bisa semakin membawa berkah untuk sesama. “Menjadi sangat istimewa, karena di bulan yang suci penuh dengan keberkahan, Masjid At Taufiq yang desain arsitekturnya penuh dengan nuansa budaya bisa mengundang Cak Nun, satu diantara sosok agamawan sekaligus budayawan yang menjadi bandul keseimbangan republik Indonesia yang kita cintai ini,” tutup Puan.(*)
*Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.