Nutrisi
Bukan rahasia lagi apabila madu adalah makanan yang bergizi. Tapi, sudahkah kita mengetahui apa saja nutrisinya?
Madu sebenarnya terdiri dari 75-80 persen karbohidrat, yaitu gula, dan 15-20 persen air.
Madu mengandung folat dan vitamin C yang dilengkapi dengan sejumlah niasin, kalium, kalsium, dan magnesium.
Di samping itu, makanan tersebut memiliki antioksidan, khususnya flavonoid dan polifenol, yang membuat madu makin sehat.
Apabila dirinci dalam satu sendok makan madu atau sekitar 20 gram terkandung sejumlah nutrisi sebagai berikut:
- 61 kalori
- 17 gram karbohidrat
- < 1 gram protein
- 0 gram lemak
- < 1 gram serat.
Manfaat madu
Dari kandungan nutrisi yang sudah disebutkan, makanan dengan tekstur kental-manis ini bisa mendatangkan sejumlah manfaat bagi kesehatan.
1. Mencegah penyakit
Kandungan flavonoid dan polifenol dalam madu merupakan antioksidan yang kuat untuk menetralisir radikal bebas dan racun lain.
Dengan begitu keduanya berguna untuk mencegah kerusakan sel dan jaringan alias stres oksidatif.
Hal itu perlu dicatat karena stres oksidatif dapat menyebabkan kondisi kronis, seperti kanker dan penyakit jantung.
Tinjauan ilmiah Pharmacognosy Research tahun 2017 juga mengungkap manfaat dari flavonoid dan polifenol.
Keduanya disebut mampu meminimalkan peradangan seperti stres oksidatif.
Dampak itu bermanfaat mengatasi peradangan kronis yang menyebabkan penyakit melalui kerusakan sel jangka panjang.
Manfaat madu untuk mencegah penyakit juga datang dari vitamin C yang dapat merangsang produksi dan meningkatkan fungsi sel darah putih.
Dengan begitu sel darah putih dapat menyerang bakteri dan virus asing sehingga melindungi tubuh dari infeksi.
2. Meredakan batuk
Madu dapat meredakan batuk karena bertindak sebagai demulcent, zat yang dapat menenangkan selaput lendir dengan melapisi tenggorokan.
Keterkaitan madu dengan batuk pernah dibuktikan dalam studi yang dipublikasikan di National Library of Medicine.
Studi terlebih dulu membandingkan efek madu dengan obat batuk (dekstrometorfan) dan antihistamin (difenhidramin).
Responden studi merupakan anak-anak yang mengalami infeksi saluran pernapasan atas, seperti flu, radang amandel, dan infeksi sinus.
Mereka selanjutnya diminta meminum ketiga bahan studi pada malam hari dan hasilnya madu memberikan dampak yang besar.
Temuan yang terungkap agaknya dapat didukung dengan studi Canadian Family Physician pada jurnal yang sama.
Studi tersebut mengatakan, madu sangat efektif untuk mengurangi frekuensi dan keparahan batuk.
1 2 3 Selanjutnya
*Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.