Laporan : Rudi Alfian
LAMPUNG UTARA – Peserta lolos seleksi rekrutmen PPPK formasi guru tumpah ruah memadati rumah sakit daerah (RSD) HM Mayjend (Purn) Ryacudu Kotabumi, Rabu, (27/12/2023).
Dengan kedatangan mendadak ratusan orang kesana, pihak RSD cukup dibuat kaget hingga kelabakan, karena mereka serentak mengurus syarat administrasi diperlukan untuk menjadi calon pegawai dengan perjanjian kerja.
Khususnya mereka berasal dari formasi guru, yang diterima pada rekrutmen PPPK tahun 2023. Pasalnya, dari beberapa kabupaten di Provinsi Lampung itu, hanya ada satu melayani pemeriksaan kejiwaan.
Yakni di RSD HM Mayjend (purn) Ryacudu Kotabumi, sebagai syarat dalam pemberkasan tidak lama lagi ditutup tersebut.
Sementara pihak rumah sakit pada awalnya memprediksi, hanya ada 20 orang yang akan mengurus persyaratan tersebut. Namun, pada faktanya jauh melebihi apa yang direncanakan semula.
Namun begitu, mereka memastikan sebelum tanggal jatuh tempo, atau batas akhir pemberkasan yaitu pada 14 Januari 2023, sesuai upload data terakhir telah diselesaikannya.
“Ya, kita cukup kaget dengan peserta PPPK yang dinyatakan lolos mengurus surat keterangan kesehatannya disini. Mulai dari jiwa, jasmani (KIR), sampai kepada bebas narkoba pada hari ini. Sebab, kami memprediksi hanya ada 20 orang saja, itu pun berasal dari dalam kota,” kata Direktur RSD HM Mayjend (purn) Ryacudu Kotabumi, dr. Aida Fitria.
Namun, kenyatannya dilapangan jumlahnya mencapai ratusan orang dan tidak hanya dalam kota saja. Akan tetapi ada yang berasal beberapa kabupaten tetangga, seperti dari Way Kanan, Lampung Barat, Pesisir barat dan lainnya. Sebab, tidak memiliki pelayanan kejiwaannya.
“Itu kenapa kita pada hari pertama paska natal dibuka ini menjadi cukup sibuk. Seharusnya pemerintah daerah, atau BKPSDM masing – masing kabupaten itu berkoordinasi. Sehingga kami rumah sakit bisa siap, namun inikan tidak ada,” terangnya.
Sehingga hal demikian, cukup merepotkan petugas. Khususnya klinik kejiwaan, yang menjadi target utama pelamar yang beruntung dalam PPPK tahun 2023 itu.
“Berkaca tahun lalu, biasanya panitia itu menyesuaikan dengan keadaan peserta. Jadi kami berharap mereka yang beruntung itu tidak perlu risau, karena pemerintah akan mengakomodir. Kita paham kok, persoalannya karena pemberkasan itu terakhir pada tanggal 14 Januari 2023,” tambahnya.
Namun demikian, dia berujar tenaga kesehatan, khususnya dokter spesialis jiwa memiliki keterbatasan. Atau batas toleransi, karena memang pekerjaannya tidak semudah dengan surat keterangan sehat jasmani (KIR) ataupun bebas narkoba.
“Sebab apa, itu harus dilalui dengan mengisi sejumlah pertanyaan yang nantinya akan diupload dalam sistem aplikasi (daring). Setelah itu, dokter spesialisnya akan memeriksa baru akan keluar hasil. Dan dalam satu hari itu terbatas 50, karena ada kejadian seperti ini kami maksimal menjadi 60,” tegasnya.
Pihaknya akan berupaya semaksimal mungkin dapat mengejar target, sesuai batas akhir upload data terakhir dalam sistem penerimaan PPPK.
“Bila perlu, dokter tidak akan libur saat libur di tahun baru nanti. Sebab, mengejar target yang dibutuhkan pelamar, khususnya mereka telah diterima dalam rekrutmen PPPK banyak berasal dari kalangan guru ini,” ujarnya.
Dilain sisi, salah satu peserta yang mengurus syarat administrasi sebagai calon PPPK, Rika mengaku cukup lama dan berdesak – desakan saat mengurus surat keterangan diperlukan dalam pemberkasan di Ryacudu.
“Dari pagi mas mengurus, kebetulan saya diterima tenaga PPPK. Ramai, cukup repot tadi dan berdesak – desakan. Harapannya bisa diperbaiki lagi pelayanan disini,” pungkasnya.##
*Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.