Laporàn: Anis
LAMPUNG – Alzier Dianis Thabranie menyatakan “tabik” terhadap ratusan tenaga kerja sukarela (TKS) Dinas Lingkungan Hidup (DLH) yang bisa menahan diri tak aksi saat banyak tamu HUT ke-22 Apeksi di Kota Bandarlampung.
Tokoh masyarakat dan politikus Lampung itu mengapresiasi kesabaran 735 TKS DLH Kota Bandarlampung yang masih tertunda sebulan. “Saya yakin seorang pemimpin pasti memikirkan dan berusaha untuk memenuhinya segera,” katanya.
Dia menyesalkan aksi beberapa TKS DLH yang saat semua mata kepala daerah tengah menyorot Kota Bandarlampung sengaja aksi saat acara Apeksi. “Aksi yang memalukan kotanya sendiri,” ujarnya.
Alzier yakin apa yang dilakukan Wali Kota Eva Dwiana dalam upaya memperjuangkan kebangkitan ekonomi masyarakat kota ini setelah terpuruk akibat Covid-19 dan dana pembangunan sebagian besar terkena refocussing.
Dia menduga ada orang-orang yang memanfaatkan situasi untuk kepentingan tertentu. Yang pasti, tak bisa menjadi tuan rumah yang baik, ada tamu malah merengek soal uang, katanya.
“Jika orangtua kita dulu, anak yang minta uang saat ada tamu, pulang tamu harus kena jewer, anak kurang ngajar, tak tau adab,” tandasnya. Apalagi, Wali Kota Eva Dwiana sudah berusaha memenuhi tuntutan TKS DLH.
Yang keterlaluan, ada yang mengecap zolim, sesal Ketua Lembaga Pemantau Pembangunan Lampung (LPPL) itu. “Jangan karena kepentingan politik atau ada di pihak lain lawan politik, lantas asal menjust orang, apalagi pemimpin,” katanya.
Di tempat terpisah, Stafsus Wali Kota, Rahmat Husein justru mendesak Kadis DLH untuk memecat para pekerja. Karena mereka tidak menjalankan tugas, justru sibuk berdemo.
“Bu Kadis DLH, jika para petugas kebersihan ingin berhenti bekerja jangan lah diratapi perpisahan dengan mereka,” katanya.
1 2 Selanjutnya
*Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.