Humanisme Haji Indonesia
Pelayanan haji Indonesia juga dikenal sangat humanis, yakni menempatkan kebutuhan dan kenyamanan jemaah sebagai prioritas utama. Kementerian Agama menyediakan layanan kesehatan yang komprehensif bagi jemaah. Tim medis yang terdiri dari dokter dan perawat selali siap dalam memberikan pelayanan medis selama perjalanan dan di Tanah Suci. Fasilitas kesehatan yang memadai, termasuk klinik-klinik kesehatan yang tersebar di berbagai lokasi strategis, memastikan bahwa jemaah mendapatkan penanganan cepat dan tepat ketika dibutuhkan.
Pelayanan humanis juga tercermin dalam upaya pembekalan dan pelatihan bagi para petugas haji. Para petugas ini dilatih untuk memberikan pelayanan yang ramah, sabar, dan penuh empati. Mereka tidak hanya bertugas membantu jemaah dalam urusan logistik, tetapi juga memberikan bimbingan spiritual dan psikologis, membantu jemaah dalam menjalani ibadah dengan lebih tenang dan khusyuk. Kementerian Agama juga menyediakan berbagai fasilitas yang mendukung kenyamanan jemaah, seperti akomodasi yang layak, transportasi yang aman, serta makanan yang sesuai dengan selera dan kebutuhan gizi jemaah. Semua ini dirancang dengan mempertimbangkan berbagai latar belakang dan kebutuhan unik dari jemaah haji Indonesia yang sangat beragam.
Sebagai salah satu jamaah haji Indonesia, saya melihat langsung bagaimana totalitas para panitia haji Indonesia dalam bekerja. Mereka tidak gentar menerjang teriknya matahari Arab Saudi untuk memberikan pelayanan terbaik pada jamaah haji, bahkan tidak hanya kepada para jamaah lansia, tetapi kepada semua para tamu Allah.
Totalitas mereka bukanlah gimik, melainkan adalah realita yang saya lihat sepanjang penyelenggaraan haji, bahkan mungkin di setiap musim haji. Tentu, ini adalah sesuatu yang perlu diapresiasi, dikarenakan semakin menandakskan profesionalitas para panitia haji yang senantiasa sigap memecahkan segenap persoalan, bahkan yang muncul tanpa terduga sebelumnya. Di samping profesionalisme pelayanan haji, terdapat sisi kemanusiaan. Bekerja, dalam perspektif Islam, adalah ladang amal bagi pelakunya. Menuntaskan suatu pekerjaan merupakan suatu prestasi yang layak diapresiasi, terlebih jika aktivitasnya berkenaan dengan kemanusiaan.
Membantu para jamaah haji Indonesia adalah contoh dari laku humanis yang paling sederhana. Melakukannya secara kolektif, adalah suatu penampilan yang menyejukkan dan berpotensi menyebarkan energi positif bagi rekan-rekannya yang lain untuk senantiasa memberikan pelayanan prima bagi para jamaah haji. Petugas haji Indonesia menunjukkan nilai-nilai humanisme yang tinggi dalam pelayanan mereka, dengan memberikan perhatian khusus dan empati kepada setiap jemaah. Mereka selalu siap membantu jemaah lansia dan difabel, mendampingi mereka dengan kursi roda atau bantuan berjalan, serta memastikan kenyamanan dan keselamatan mereka selama ibadah.
Tim medis yang tergabung dalam petugas haji bekerja tanpa lelah, memberikan perawatan kesehatan yang cepat dan tepat, serta memastikan kondisi jemaah selalu terpantau dengan baik. Selain itu, petugas haji juga memberikan bimbingan spiritual dan emosional, membantu jemaah melalui ceramah dan sesi tanya jawab agar mereka merasa lebih tenang dan siap secara mental. Dengan ketersediaan layanan 24 jam, petugas siap memberikan bantuan kapan saja, dari masalah akomodasi hingga kesehatan. Mereka juga membantu jemaah yang kesulitan berkomunikasi dengan pihak berwenang di Arab Saudi, serta menangani situasi darurat dengan sigap dan efisien.
Empati dan kesabaran yang ditunjukkan oleh petugas haji dalam setiap interaksi, mendengarkan keluhan dan memberikan solusi, mencerminkan komitmen mereka untuk memastikan jemaah dapat menjalankan ibadah dengan nyaman dan khusyuk. Pelayanan haji yang humanis ini menunjukkan komitmen pemerintah Indonesia untuk memastikan bahwa setiap jemaah dapat menjalani ibadah haji dengan nyaman, aman, dan khusyuk. Pendekatan yang menempatkan jemaah sebagai fokus utama ini tidak hanya meningkatkan kualitas pelayanan, tetapi juga memperkuat nilai-nilai kebersamaan dan gotong royong yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia.##
Penulis : Fathul
Editor : Fathul
Sumber Berita : Rektor UIN Raden Intan Lampung
*Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.