Prof. H. Wan Jamaluddin Z, M.Ag, Ph.D.*
INOVASI layanan haji terus dilakukan oleh Kementerian Agama dalam rangka meningkatkan efisiensi dan kenyamanan bagi para jemaah haji dengan tetap berpedoman pada nilai-nilai syariah. Berbagai langkah telah diambil untuk memastikan bahwa proses pelaksanaan ibadah haji dapat berlangsung dengan lebih lancar dan terorganisir.
Dari banyaknya inovasi yang luar biasa, dalam tulisan ini saya akan membahas mengenai fastrack haji. Ini merupakan tulisan lanjutan dari inovasi layanan haji yang sudah saya tulis sebelumnya yang berjudul “Murur dan Sukses Besar Haji Indonesia”.
Dalam tulisan tersebut saya mengungkapkan bahwa strategi murur pada haji tahun 2024 merupakan inovasi penting dalam manajemen kerumunan dan logistik. Penerapan murur membantu mengurangi beban kepadatan, memastikan kenyamanan, dan meningkatkan keselamatan jamaah di Muzdalifah. Muzdalifah adalah salah satu titik penting dari tiga titik pergerakan haji yang dikenal sebagai Armuzna (Arafah, Muzdalifah, dan Mina). Berbeda dengan Arafah dan Mina, mabit di Muzdalifah hanya berlangsung satu malam pada malam 10 Zulhijjah.
Selain inovasi murur, ada inovasi luar biasa yang telah dilakukan oleh Kementerian Agama yang dikomandoi H Yaqut Cholil Qoumas. Dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan, program Fasttrack haji membuat proses imigrasi dan pengecekan dokumen dilakukan di bandara Indonesia sebelum keberangkatan. Ini sangat mengurangi waktu tunggu dan kepenatan yang dialami jemaah haji Indonesia setelah tiba di Arab Saudi.
1 2 3 Selanjutnya
Penulis : Fathul
Editor : Fathul
Sumber Berita : Rektor UIN Raden Intan Lampung
*Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya