LAMPUNG UTARA – Proyek Rabat Beton senilai Rp982 juta lebih di Desa Wonomarto, Kecamatan Kotabumi Utara, Kabupaten Lampung Utara akhirnya diperbaiki ulang.
Perwakilan perusahaan CV. Artha Jaya Konstruksi, Habibi kepada lintaslampung mengatakan pihaknya tengah memperbaiki pekerjaan proyek Rabat Beton yang sebelumnya pengecoran beton sempat terhambat dan keluar dari jadwal kurva S pelaksanaan.
Hal itu dikarenakan, pada hari pencurahan adukan beton Ready Mix bersamaan dengan kegiatan launching program Desaku Maju dan ground breaking oleh Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal (RMD) di lokasi.
“Mulai hari ini sedang dilakukan proses perbaikan dan melanjutkan pekerjaan. Jadi pas mau menggelar adukan Ready Mix, menunggu pak gubernur untuk ground breaking (seremonial) sehingga sejumlah ready mix mulai membeku,” kata dia, di lokasi proyek, Rabu, 02 Juli 2025.
Masih kata dia, pekerja kelabakan saat mengetahui adukan yang di curah mulai membeku. Sehingga pekerja mengambil langkah untuk menggelar sementara dengan ketebalan 8 centimeter. Dengan tujuan akan digelar ulang untuk mencukupi volume ketebalan beton.
“Pengecoran itu juga disaksikan langsung oleh pengawas dari dinas dan konsultan. Dinas juga sudah mengetahui keadaan di lapangan. Perbaikan sudah dilaksanakan dan hasilnya tidak ada yang mengurangi volume, bahkan kita lebihkan volumenya,” jelasnya.
Hasil perbaikan pekerjaan, sambung dia, juga mendapatkan apresiasi dari warga setempat yang menyaksikan di lokasi proyek. Warga yang sempat mengeluh dan memprotes pekerjaan kemarin kini telah menerima hasil kerja kontraktor.
“Alhamdulillah setelah kita perbaiki dan tahap penyelesaian di lokasi, warga merasa puas dengan hasil akhir. Warga juga berjanji akan merawat jalan yang sudah dibangun,” imbuhnya.
Ponijan (61), warga setempat yang mengeluhkan hasil kerja proyek rabat beton di lingkungannya kini merasa puas dan berterima kasih telah diperbaiki kembali.
“Sudah bagus sekarang jalannya. Terima kasih mas sudah dibantu disampaikan keluhan warga disini, alhamdulilah sekarang udah rata dan bagus,” tuturnya.
“Kalau bisa minta tolong dibuatkan siring juga kedepannya, biar jalannya awet enggak gampang rusak,” harapnya.
Sementara itu, Kepala Desa Wonomarto, Yusika Waskito ketika dikonfirmasi membantah telah menjadi pengawas pekerjaan. Keberadaan dirinya di lapangan tak lebih dari memantau kegiatan pembangunan yang ada di desanya.
“Bukan pengawas, kebetulan proyeknya kan ada di desa Wonomarto, jadi selaku Kepala Desa disini, tugas saya hanya memantau perkembangan pekerjaan, dan memastikan pekerjaan berjalan dan dibangun dengan maksimal,” tandasnya.
Penulis : Rudi Alfian
Editor : Nara
Sumber Berita : Lampung Utara
*Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.