Laporan : Heri Suroyo
BINTAN – Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mendukung pembangunan jembatan yang menghubungkan Pulau Batam dengan Pulau Bintan (Jembatan Babin) yang juga melewati Pulau Tanjung Sauh, bisa mulai dibangun pada tahun ini. Sehingga bisa selesai sebelum tahun 2024, dan bisa digunakan untuk meningkatkan aktifitas perekonomian serta pemerataan pembangunan di Pulau Batam dan Pulau Bintan. Sekaligus menjadi percontohan penerapan teknologi pembangunan jembatan di Indonesia yang semakin maju dan modern.
“Total panjang jembatan dan jalan direncanakan mencapai 14,794 Km. Terdiri dari jalan di sisi Batam mencapai 1.640 meter, jembatan Batam – Tanjung Sauh 2.124 meter, jembatan di Tanjung Sauh 3.000 meter, pendekat di Tanjung Sauh 350 meter, jembatan Tanjung Sauh – Bintan 5.560 meter, serta jalan di Bintan 2.074 meter,” ujar Bamsoet usai meninjau titik pendaratan (landing point) Jembatan Babin dari sisi Pulau Bintan, Jumat (18/3).
Turut hadir antara lain Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad, Anggota MPR RI/DPR RI Robert Kardinal, Pangkogabwalhan I Laksamana Madya TNI Muhammad Ali, Kepala Kejaksaan Tinggi Kepulauan Riau Gerry Yasid, Danrem 033/WP Brigjen TNI Jimmy Manalu, Wakapolda Kepulauan Riau Brigjen Pol Rudi Pranoto, dan Plt Bupati Bintan Roby Kurniawan.
Menurutnya beberapa peraturan hukum terkait pembangunan Jembatan Babin sudah dibuat. Antara lain Perpres 18/2020 tentang RPJMN 2020-2024 (major project), Perda Provinsi Kepri 1/2017 Tentang RTRW Provinsi Kepri 2017-2037, dan Perda Kabupaten Bintan 2/2012 tentang RTRW Kabupaten Bintan 2011-2031.
“Sebagaimana disampaikan Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad bahwa proses pengadaan tanah untuk pembangunan jembatan tidak menghadapi kendala. Sehingga memudahkan proses pembangunan jembatan. Kementerian PPN/Bappenas dan Kementerian PUPR menargetkan proses lelang pengerjaan jembatan dari sisi Pulau Batam bisa dilakukan dalam dua bulan kedepan. Sehingga pada tahun ini juga bisa dilakukan ground breaking oleh Presiden Joko Widodo,” jelas Bamsoet.
Beroperasinya Jembatan Babin akan memberikan multiplier effect economy yang besar dengan mendorong lahirnya lebih banyak industri ekonomi dan investasi di Batam dan Bintan, baik yang bersifat hulu hingga hilir. Ada juga spin off effect karena aksesibilitas Batam dan Bintan semakin lancar, sehingga peningkatan industri di Batam dan Bintan akan turut mendorong pengembangan sektor pariwisata di kedua pulau tersebut.
“Banyak contoh sukses pembangunan jembatan di berbagai wilayah negara dunia yang memicu pengembangan wilayah. Seperti jembatan Seto Chuo di Jepang yang menghubungkan Pulau Honshu dan Pulau Shikoku, hingga jembatan Shen Zen yang menghubungkan Cina dan Hongkong.
Di Indonesia juga sudah ada wujud konkritnya dengan kehadiran jembatan Suramadu yang menghubungkan Surabaya dengan Madura,” pungkas Bamsoet. ##
*Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.