Laporan: Nara J Afkar
RAWAJITU UTARA- H Darussalam SH menegaskan dirinya akan bersurat ke KPK RI, Kejagung dan Kapolri untuk menyelidiki irigasi mangkrak yang sudah tiga tahun di Rawajitu Utara, Mesuji.
Darussalam mendukung tokok Golkar Lampung M Alzier Dianis Thabranie yang marah besar akibat mangkrak ya proyek miliaran rupiah di Mesuji dan Tulang Bawang.
“Ini uang rakyat. Jangan dimain-mainkan seperti ini. Perencanaannya seperti apa? Tanggungjawab Kemen PUPR dan Balai Besar Wilayah Sungai Mesuji Sekampung Ditjend SDA Kemen PUPR dimana?” kata Caleg DPR RI dari PAN asal pilihan Lampung 1 ini.
“Saya gak bisa bayangkan, harapan petani sekitar dapat air, malah ladang dan sawahnya diramaikan dengan hama tikus. Akibat alur irigasi gantung ini dipenuhi sampah,” kata Darussalam lagi.
Seperti diberitakan lintaslampung (21/11) “Tak Kunjung Berfungsi, Proyek Irigasi Gantung Milik Balai Besar di Rawajitu Di Keluhkan Masyarakat.” Dan Alzier Minta Kemen PUPR Bertanggungjawab Atas Proyek Irigasi Gantung Di Rawajitu Utara yang 3 Tahun Mangkrak.
Proyek Balai Besar yakni irigasi gantung yang dikerjakan di Kecamatan Rawa Jitu Utara, Kabupaten Mesuji terhitung sejak tiga tahun terakhir tak juga kunjung selesai dan bermanfaat.
Parahnya lagi, proyek pembuatan irigasi gantung dari Bahan beton yang meneran anggaran miliyaran rupiah ini kwalitasnya rendah, bahkan sudah mengalami kerusakan disana-sini.
“Sudah mulai rusak mas, banyak yang pecah, walau belum juga dapat di manfaatkan,”terang Gatot (57) salah satu warga Kecamatan Rawajitu Utara kepada wartawan, Minggu (19/11).
Ketika ditanya berapa panjang jaringan Irigasi Gantung yang pengerjaannya tak kunjung rampung tersebut? pria paruh baya ini mengaku tidak mengetahui secara pasti.
“Kurang tahu mas kalau panjangnya, yang saya tahu selain di Desa Bandar Anom, Kecamatan Rawa Jitu Utara, Kabupaten Mesuji, juga ada pembangunan irigasi yang sama di beberapa desa di Kabupaten tetangga (Kabupaten Tulang Bawang-red),”tambahnya.
Hal yang sama di ungkapkan Kepala Desa Sidang Bandar Anom, Kecamatan Rawajitu Utara Wahyu, menurutnya selain terdapat kerusakan keberadaan Irigasi gantung tersebut juga di keluhkan warga karena menghalangi jalan usaha tani milik masyarakat, dan menjadi sarang tikus saat musim panen dan tanam.
“Di beberapa tempat di keluhkan warga, karena melintas di atas jalan akses ke persawahan warga. Bahkan karena tidak terawat irigasi yang ditumbuhi semak belukar ini juga menjadi sarang tikus yang sangat merugikan masyarakat, karena merupakan salah satu hama untuk tanaman padi,”terangnya. ##
Catatan; Berita ini sudah diperbaharui terkait foto atas permintaan nara sumber. Tabik
*Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.