Laporan : Rudi Alfian
LAMPUNG UTARA – Masyarakat Desa Wonomarto Kecamatan Kotabumi
Utara keluhkan kerusakan Jalan Wisata Bendungan Tirta Sinta Indah. Pasalnya, dengan kerusakan parah saat ini, perputaran ekonomi di desa menjadi tersendat.
Bendungan Tirta Sinta Indah yang menjadi pusat pariwisata lokal setempat kini sepi pengunjung dikarenakan akses jalan berlubang serta rusak parah, bahkan di musim penghujan saat ini, jalan poros milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Utara (Lampura) bak kubangan kerbau.
“Kalau sekarang ini sudah sepi pengunjung. Kebanyakan wisatawan lokal mengeluh dengan keadaan akses jalan menuju bendungan, sehingga mereka kapok untuk datang lagi kesini,” kata Abdullah, salah satu pedagang disana saat diwawancarai awak media, Sabtu, (02/03).
Alhasil, dengan rusaknya jalan wisata, membuat dirinya dan pedagang lainnya harus gigit jari. Bahkan, beberapa rekan seprofesi akhirnya menyerah untuk berdagang dilokasi wisata dan beralih profesi menjadi kuli bangunan atau buruh harian lepas.
“Kalau kondisinya masih tidak ada perubahan, ya terpaksa harus tutup mas, mau coba usaha lain. Kalau teman-teman yang lain sudah banyak yang nyerah, liat sendiri warungnya pada tutup,” tuturnya.
Dirinya berharap Pemkab Lampura mau memikirkan nasib pedagang yang ada di lokasi wisata Tirta Sinta Indah yang mulai diujung tanduk, bahkan sudah ada yang gulung tikar karena pengunjung wisata tak kunjung datang.
“Harapannya ya supaya Pak Bupati mau memperbaiki jalan wisata kami, supaya pengunjung bisa ramai seperti sebelumnya. Kalau tidak mengadu dengan Pak Bupati, mau dengan siapa lagi kami mengeluhkan keadaan kami disini,” harapnya.
Hal senada dikatakan warga desa setempat. Sumarni (47) juga mengeluh dengan kondisi jalan yang rusak parah. Selain menghambat perjalanan, dirinya juga korban dari kerusakan jalan. Sempat saat mengantar buah hatinya sekolah, motor yang dikendarainya terpleset dan menyebabkan dirinya luka ringan.
“Parah banget rusaknya (jalan) sekarang ini. Sudah lama sekali enggak ada perbaikan mas, saya sendiri sudah jadi korban, pernah jatuh pas bawa motor mau nganter anak sekolah,” keluhnya.
Kerusakan jalan yang telah terjadi bertahun-tahun lamanya, hingga kini tak pernah diperbaiki pemerintah. Meski demikian, dirinya hanya bisa mengelus dada sembari menunggu kebaikan hati Bupati untuk memperbaiki infrastruktur jalan yang ada didaerahnya.
“Kami ini rakyat kecil, cuma bisa legowo dan pasrah dengan keadaan. Semoga saja Pak Bupati mau memperbaiki jalan kami, tolong pak lihat keadaan jalan disini, sudah enggak layak lagi pak,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Desa (Kades) Wonomarto, Waskito Yusika saat dikonfirmasi membenarkan kondisi wisata bendungan di desanya kini sepi pengunjung. Hal itu dikarenakan faktor akses jalan menuju lokasi wisata yang keadaannya kini rusak parah.
“Gimana mau ramai pengunjung, kalau jalannya saja rusak parah begitu mas. Jalan poros itu milik Pemkab Lampura, sudah berulang kali kami laporkan tapi tak kunjung ada perbaikan,” ungkap Kades.
Ditambah lagi, sambung dia, sebentar lagi memasuki bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri yang bakal ramai mobilitas pada jalan rusak bak kubangan kerbau itu. Sebab, kata dia, banyak pemudik dari Pulau Jawa yang pulang kampung ke desa Wonomarto.
“Saya mewakili masyarakat desa Wonomarto, memohon kepada Bupati Lampung Utara melalui dinas terkait untuk segera menindaklanjuti keluhan masyarakat disini. Sudah bertahun-tahun kami mendambakan jalan kami bagus lagi, semoga Pak Bupati mau mengabulkan permohonan masyarakat desa Wonomarto untuk memperbaiki jalan yang me jadi akses vital wisata Tirta Sinta Indah,” pungkasnya.##
*Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.