LAMPUNG – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Lampung Barat tahun ini dinilai sebagai preseden buruk bagi demokrasi. Bahkan di sebagian kalangan masyarakat kabupaten setempat, Pilkada kali ini tak menarik untuk diikuti.
Baru-baru ini, lembaga survei Rakata mengeluarkan hasil survei menjelang masa kampanye pada Pilkada Lampung Barat. Hasilnya, pasangan Parosil Mabsus – Mad Hasnurin hanya mengantongi persentase elektabilitas sebanyak 75,25 persen.
Angka itu didapat menggunakan metode Stratified Random Sampling (sampel acak) di 15 kecamatan yang ada di Lambar.
Masih ditemukan masyarakat Lambar yang tidak tahu rencana pelaksanaan Pilkada serentak pada 27 November mendatang. Terbukti, hasil survei menunjukkan 12,25 persen masyarakat tak tahu mengenai informasi tersebut.
Bahkan, sebanyak 21,75 persen responden menjawab tidak pada pertanyaan akan berpartisipasi hadir ke TPS untuk ikut mencoblos pada hari H pemilihan.
Kendati demikian, pilihan kotak kosong pada Pilkada Lambar hanya dilirik sebagian responden dengan persentase yang sangat rendah, yakni 1,25 persen atau kurang dari 2 persen dilapangan.
Lembaga survei Rakata memulai surveinya sejak 08 September hingga 14 September 2024 dengan cara wawancara bertatap muka langsung dengan responden terpilih.
Diketahui, pada survei kali ini, Rakata menyerap 400 responden dari berbagai latar belakang, mulai dari Petani, Ibu Rumah Tangga (IRT), Pedagang, Wiraswasta, Butuh, dan pekerjaan lainnya.
Magnet Politik Way Kanan
Lain ladang lain belalang, lain lubuk lain ikan, mungkin pribahasa itu cocok untuk menggambar keadaan Pilkada Lambar dan Way Kanan, jika di Lampung Barat dinilai sebagian kalangan tak menarik, Way Kanan punya magnet politik sendiri.
Berdasarkan hasil survei yang dikeluarkan Lembaga Survei Rakata, dua Paslon yang bakal tarung di Pilkada November mendatang memiliki elektabilitas yang hampir sama.
Pasangan calon Ali Rahman-Ayu Asalasiyah dan rivalnya Resmen Kadapi-Cik Raden sama-sama mengantongi angka elektabilitas hingga 30 persen lebih.
Bedanya, Ali Rahman – Ayu Asalasiyah mengantongi 33, 25 persen, sedangkan Resmen Kadapi – Cik Raden 30,25 persen. Elektabilitas kedua calon jika tanpa Swing Voters yakni Ali Rahman-Ayu Asalasiyah 52,36 persen, sedangkan Resmen Kadapi – Cik Raden 47,64 persen pada pertanyaan siapa yang akan dipilih jika Pilkada berlangsung hari ini.
Meski head to head kedua calon masih dimenangkan oleh Paslon Ali Rahman-Ayu Asalasiyah, tak menutup kemungkinan masyarakat Way Kanan akan beralih mendukung Resmen Kadapi – Cik Raden, jika dalam kampanye mampu meyakinkan pemilih lewat visi misi dan program kerja yang diusung pada perhelatan Pilkada serentak November 2024 mendatang.
Penulis : Rudi Alfian
Editor : Ahmad Novriwan
Sumber Berita : Rakata
*Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.