Laporan: Heri Suroyo
JAKARTA-Komunitas Discordia mengadakan kembali diskusi dengan tema “Green and Blue Energy: Big Push for the Future”, pada hari Selasa (9/1) di Meat Compiler Cikajang, Jakarta Selatan.
Pembicara dalam diskusi tersebut adalah Founder dan Chairman Discordia Khalid Zabidi, Founder dan President Commissioner VKTR dan Ketua Dewan Pertimbangan KADIN Anindya Bakrie, Peneliti Senior BRIN Zulkaida Akbar dan Executive Vice President PLN Aditya Syarief Darmasetiawan.
Chairman Discordia Khalid Zabidi dalam pembukaan diskusi menyebutkan bahwa acara ini dimaksudkan sebagai wadah berkumpulnya alumni-alumni muda ITB untuk menyampaikan gagasan dengan cara berbeda tentunya dengan cara baku pikir yang baru.
“Diskusi kali ini bertema transisi energi fosil menuju green and blue energy yang potensinya berlimpah di Indonesia. Proses hilirisasi menjadi hal yang penting dan perlLu diberi dorongan kuat atau Big Push untuk mewujudkan ketahanan dan keamanan energi Indonesia,”ungkap Khalid.
Komisaris Pertamina Trans Kontinental tersebut menjelaskan, potensi melimpah energi hijau dan biru di Indonesia harus dimanfaatkan untuk mencapai peradaban.
Karenanya, menurut skala Kardashev yaitu teori yang dikeluarkan oleh astrofisikawan dan peneliti di Russian Space Research Institute pada tahun 1964, Nikolai Kardashev, dunia akan memasuki peradaban skala I dimana manusia akan mampu mengoptimalkan seluruh sumber energi yang ada di bumi.
“Peradaban tingkat I ini diramalkan Kardashev manusia akan mampu memanfaatkan segala sumber daya energi yang tersedia di bumi, misalnya memanen energi dari potensi vulkanik, gempa bumi dan gelombang laut atau tsunami,” jelas alumni ITB dan aktivis mahasiswa 1998 tersebut.
Dalam diskusi mengemuka pandangan bahwa momentum transisi energi mesti dimanfaatkan oleh Indonesia. Selain untuk menjaga ketahanan energi dalam negeri dalam waktu bersamaan harus mendudukkan Indonesia menjadi negara net zero emission.
“Dan saya menilai langkah Pemerintahan Jokowi melakukan kebijakan hilirisasi merupakan langkah penting dan strategis ,” terang Khalid.
“Indonesia mesti mendapatkan keuntungan dalam kesempatan ini karena Indonesia sangat kaya dengan sumber daya alam yang bisa mendukung teknologi-teknologi baru dalam penerapan energi baru terbarukan sehingga perlu memagari dalam pemanfaatannya dengan ecological integrity,” tutup Khalil.##
*Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.