Dalam rangka pelaksanaan strategi tersebut, maka pada hari ini ketua pkk mengadakan kunjungan kerja, salah satunya untuk meningkatkan kemitraan dalam pelayanan 1000 hari pertama kehidupan, menciptakan generasi yang sehat, cerdas dan berprestasi.
“Rembuk stunting pada hari ini, saya harapkan dapat meningkatkan komitmen bersama, dalam penurunan dan pencegahan stunting di kabupaten pesisir barat yang kita cintai ini,” ujarnya.
Terkait hal tersebut Wabup Pesibar A.Zulqoini Syarif,S.H minta, intervensi tidak hanya dilakukan oleh sektor kesehatan saja, tetapi juga dilaksanakan oleh sektor lain. karena tingkat keberhasilan program ini sangat dipengaruhi sektor non kesehatan, dengan proporsi dukungan mencapai 70%.
Masih kata A.Zulqoini Syarif,S.H, pandemi covid-19 yang telah berlangsung lebih dari satu tahun ini, telah kita rasakan dampaknya, terutama dibidang kesehatan dan gizi masyarakat. dampak tersebut yang sangat berpotensi meningkatkan angka stunting, dan berpotensi mengancam target menurunkan angka stunting, secara nasional hingga 14% pada tahun 2024.
“Kondisi ini juga terjadi di kabupaten pesisir barat dimana bisa kita lihat layanan posyandu balita maupun ibu hamil mengalami penurunan, baik karena penghentian penyelenggaraan posyandu, maupun faktor ketakutan masyarakat untuk mengunjungi posyandu, dan fasilitas kesehatan ibu dan balita, ” pungkasnya.
Terkait kondisi pasca pandemi covid-19, Wabup Pesibar meminta kepada seluruh perangkat daerah bersama stakeholder terkait untuk melakukan inovasi-inovasi agar upaya pemenuhan gizi masyarakat, utamanya bagi mereka yang rentan seperti ibu hamil dan anak balita, bisa tetap terpenuhi, dengan tetap menerapkan kearifan lokal di masing-masing wilayah.##
*Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.