Proyeknya Bobrok, PT Bizona Akui Pekerjaannya tak Selesai, Janji Menyelesaikan Hanya Isapan Jempol

Rabu, 8 Oktober 2025 | 08:51 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

LAMPUNG UTARA – Miris, Proyek Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat di Kabupaten Lampung Utara, senilai Rp. 22 Miliar yang di kerjakan oleh dua perusahaan yakni Rp.13,8 Miliar lebih, yang dikerjakan oleh PT Bizona Prima Perdana dan sisanya Rp. 8,2 Miliar lebih dikerjakan oleh CV Aris Putra bobrok dan tidak selesai tetapi sudah di Provisional Hand Over (PHO) atau diserahkan terimakan kepada pihak Dinas atau Balai pada akhir tahun 2024 lalu.

Pasalnya, proyek pembangunan bilik WC yang dikerjakan dua perusahaan tersebut banyak bermasalah di lapangan, selain tidak bisa di manfaatkan karena sebagian belum rampung seratus persen, terdapat pula beberapa pengerjaan yang dikerjakan tidak sesuai dengan rencana anggaran belanja (RAB).

Berikut rincian perkejaan proyek yang di maksud adalah sebagai berikut:

A. Pekerjaan Bilik :

I. Pekerjaan Pondasi dan Beton senilai Rp. 3.409.641,45
II. Pekerjaan Dinding senilai Rp. 3.225.825,82
III. Pekerjaan Atap, Lantai, Listrik Aksesoris dan Pengecatan senilai Rp. 5.052.279,23
Total pekerjaan pada 1 unit bilik (WC) menghabiskan anggaran senilai Rp. 11.687.746,50

B. Pekerjaan Septictank, Sumur Resapan, Grease Trap dan Kloset Leher Angsa :

I. Pekerjaan Septictank PabrikasiI (1 KK/5 Jiwa) senilai Rp. 5.481.467,04
II. Pekerjaan Sumur Resapan senilai Rp. 1.523.115,65
III. Pekerjaan Grease Trap senilai Rp. 689.849,25
IV. Penerapan SMKK senilai Rp. 96.000,00
Total Pekerjaan 1 titik Septictank, Sumur Resapan, Grease Trap dan Kloset Leher Angsa menghabiskan anggaran senilai Rp. 7.790.431,94

C. Pekerjaan Tambahan :

I. Penambahan Pipa PVC AW dia. 3″ senilai Rp. 676.254,14
II. Penambahan Pipa PVC AW dia. 4″ senilai Rp. 711.742,89
III. Pemasangan Listplank senilai Rp. 653.554,44
Total biaya Pekerjaan Tambahan pada pembangunan bilik senilai Rp. 2.041.551,47
Sehingga, pada pengerjaan proyek 1 unit bilik (WC) oleh PT. BIZONA PRIMA PERDANA dan CV. ARIS PUTRA menghabiskan anggaran biaya sebesar Rp. 21.519.729,91.

Akan tetapi, hasil penelusuran media ini di lapangan, terdapat temuan yakni pekerjaan tersebut hanya di borongkan kepada pekerja/tukang sebesar Rp 5-7 juta rupiah saja sampai dengan selesai.

Tentu ini yang menjadi penyebab proyek bilik WC ini hasil dan kualitas nya tidak maksimal bahkan banyak tidak bisa di manfaatkan oleh masyarakat penerima manfaat.

Ironisnya, selain mengakui bahwa pekerjaannya tidak selesai, pihak PT Bizona Prima Perdana selaku pemenang tender juga berjanji untuk segera menyelesaikan dan memperbaiki segala kerusakan pada pekerjaannya tersebut.

Akan tetapi, janji tersebut hanya isapan jempol belaka, fakta di lapangan tim media ini melihat kondisi pekerjaan yang di tender melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya Balai Prasarana Permukiman Wilayah Lampung itu justru hanya di sulap dan di akal-akali saja supaya tampak seperti sudah diperbaiki.

Sri Sugiono selaku kuasa direktur PT Bizona Prima Perdana saat dikonfirmasi media ini via telepon seluler nya di nomor 0882-7202-70XX menyatakan kesiapannya untuk memperbaiki dan menyelesaikan pekerjaan yang sebelumnya diberitakan media ini bahwa pekerjaan itu amburadul dan tidak bisa dimanfaatkan oleh masyarakat penerima manfaat (DCPM).

“Kami akan segera memperbaiki dan menyelesaikan beberapa item pekerjaan yang masih belum selesai secepatnya. Dan kami minta waktu untuk memperbaiki nya selama satu Minggu ke depan,” ujar Sri Sugiono kepada media ini melalui sambungan ponselnya, belum lama ini.

Baca Juga:  Proyek WC dan Septic Tank pun Diduga Dikorup 'Aris Putra'

Sungguh miris, proyek bernilai miliaran rupiah yang bersumber dari dana APBN tahun anggaran 2024 itu dikerjakan oleh perusahaan abal-abal yang tidak mengutamakan kualitas pekerjaan dan hanya mementingkan keuntungan pribadi semata serta mengabaikan asas manfaat dan tujuan program tersebut di gulirkan untuk masyarakat.

Sebelumnya, pihak Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya Balai Prasarana Permukiman Wilayah Lampung menanggapi terkait buruknya kualitas pekerjaan proyek Pembangunan Tangki Septik dan Sarana Pendukung Kabupaten Lampung Utara Mendukung Inpres air limbah satu yang di keluhkan masyarakat penerima manfaat di kabupaten tersebut.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Sanitasi Satuan Kerja Pelaksanaan Balai Prasarana Permukiman Provinsi Lampung Direktorat Jenderal Cipta Karya mengatakan, pihaknya akan segera melakukan evaluasi dilapangan terkait pekerjaan tersebut.

Hal itu disampaikannya kepada media ini saat di konfirmasi via pesan WhatsApp (WA), PPK pekerjaan tersebut menyatakan dalam waktu dekat tim nya akan segera turun kelapangan guna mengecek langsung kondisi pekerjaan yang dilaksanakan oleh PT Bizona Prima Perdana selaku pihak pemenang tender.

“Terkait informasi ini, akan kami cek lagi kondisi di lapangan, saya juga berterima kasih atas laporannya sehingga kami bisa terinfokan kondisi terkini di lapangan,”jelas PPK, jumat (22/08/25) lalu.

PPK juga memastikan untuk sesegera mungkin menindaklanjutinya, dengan menugaskan pihak penyedia jasa untuk memperbaiki kerusakan yang ada karena masih dalam masa pemeliharaan.

“Pengawasan sudah dilaksanakan oleh tim supervisi. Saat PHO, telah dipastikan bahwa setiap item pekerjaan sudah dilaksanakan. Apabila terjadi kerusakan saat masa pemeliharaan, maka akan tetap diperbaiki oleh penyedia jasa,”tambahnya.

Diberitakan sebelumnya bahwa, masyarakat Kabupaten Lampung Utara mengeluhkan buruknya kualitas pekerjaan Proyek milik Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Direktorat Jenderal Cipta Karya Balai Prasarana Permukiman Wilayah Lampung yakni Pembangunan Tangki Septik dan Sarana Pendukung Kabupaten Lampung Utara Mendukung Inpres air limbah satu.

Proyek yang bernilai pagu anggaran sebesar Rp. 13, 8 Miliar lebih dan dananya bersumber dari APBN tahun anggaran 2024. Proyek itu dikerjakan oleh perusahaan pemenang tender atas nama PT Bizona Prima Perdana dan rampung dikerjakan pada desember 2024 kemarin, kondisinya kini sudah rusak dan tidak bisa dimanfaatkan masyarakat.

Hal itu diungkapkan salah satu tokoh masyarakat tempat dimana proyek tersebut dikerjakan, yang juga selaku penerima manfaat (DCPM). Menurutnya, semestinya program pemerintah ini dapat memberikan asas manfaat bagi masyarakat, terlebih dana yang dikucurkan pun tidak sedikit nilainya. Akan tetapi fakta dilapangan malah justru tidak dapat berfungsi secara maksimal.

Dimana diketahui, proyek Balai Besar itu terdapat beberapa titik di Kabupaten Lampung Utara. Salah satunya di Kotabumi Udik, Persatuan, yang kondisinya sudah mengalami kerusakan dan tidak bisa dimanfaatkan oleh masyarakat. Padahal proyek tersebut baru selesai dikerjakan pada akhir tahun 2024 lalu.

“Kami sebagai penerima manfaat sangat kecewa dengan pekerjaan yang dilakukan oleh pihak rekanan dari PT Bizona ini. Sebab, terkesan asal jadi dan hanya mengutamakan keuntungan dari pada kualitas pekerjaan. Padahal, proyek ini belum sampai satu tahun selesai dikerjakan,”ungkap sumber media ini, Selasa (19/08/2025) kemarin.

Baca Juga:  Polisi dan DPPA Lampung Utara Atensi Kasus Rudapaksa Anak Dibawah Umur

Lebih dalam sumber media ini juga menuturkan, proyek tersebut sejak rampung dikerjakan sampai dengan saat ini belum sepenuhnya bisa dimanfaatkan oleh masyarakat. Sebab, proses pengerjaannya terdapat sejumlah kesalahan dan ke tidak sesuaian dalam pengejaran proyek tersebut.

“Dari pantauan kami, sejumlah kesalahan itu seperti, paralon didalam sumur resapan terbakar, pipa hawa nya tidak ada, pipa sambungan air bersih juga tidak ada atau tidak terpasang, keran air tidak ada, plang PU terbalik, pipa gesrrap tidak terhubung, Tanki septik bocor bahkan ada yang tidak dipasang, listplang copot,”tuturnya.

Hal serupa pun terjadi pada titik kedua yang terletak di Kelurahan Sribasuki dimana hampir sama persis kondisinya dengan pekerjaan yang di Kotabumi Udik. Disana juga tampak jelas terlihat bahwa pekerjaan tersebut hanya dipaksa rampung agar segera bisa di cairkan anggarannya.

“Sebagian barang itu dipasang, tapi kendor tidak kuat, istilah katanya asal jadi. Disini juga tangki nya bocor dan ada yang tidak di pasang, kemudian saklar lampu juga tidak di pasang. Bahkan ada tangki nya yang belah, menurut pihak rekanan nanti di ganti yang baru, ternyata sampai sekarang belum ada gantinya, makanya saya teruskan ke lubang yang lama. Pemborong nya ini hanya mikirkan cari untung saja, tidak mengutamakan kualitas pekerjaan supaya bisa di manfaatkan masyarakat,”ungkap penerima program tersebut dengan penuh kecewa.

Diketahui, Kabupaten Lampung Utara untuk tahun 2024 kemarin terdapat 12 Desa dan Kelurahan yang mendapatkan bantuan Program Pembangunan Tangki Septik dan Sarana Pendukung Kabupaten Lampung Utara Mendukung Inpres air limbah 1, dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

Berikut data desa dan kelurahan di Kabupaten Lampung Utara yang mendapat program tersebut; yakni ;

1. Kelurahan Kotabumi Udik – Kecamatan Kotabumi Kota sebanyak 50 titik
2. Kelurahan Sribasuki – Kecamatan Kotabumi Kota sebanyak 49 titik
3. Kelurahan Rejosari – Kecamatan Kotabumi Kota sebanyak 25 titik
4. Desa Talang Bojong – Kecamatan Kotabumi Kota sebanyak 50 titik
5. Desa Kali cinta – Kecamatan Kotabumi Utara sebanyak 50 titik
6. Desa Madukoro – Kecamatan Kotabumi Utara sebanyak 50 titik
7. Kelurahan Tanjung Harapan – Kecamatan Kotabumi Selatan sebanyak 50 titik
8. Kelurahan Tanjung Senang – Kecamatan Kotabumi Selatan sebanyak 54 titik
9. Desa Mulang Maya – Kecamatan Kotabumi Selatan sebanyak 50 titik
10. Desa Pekurun Tengah – Kecamatan Abung Pekurun sebanyak 50 titik
11. Desa Gunung Besar – Kecamatan Abung Tengah sebanyak 52 titik
12. Desa Kamplas – Kecamatan Abung Barat sebanyak 59 titik

Total pekerjaan bikin WC yang dikerjakan oleh PT Bizona Prima Perdana di Kabupaten Lampung Utara ada sebanyak 589 titik.[]


Penulis : Anis


Editor : Anis


Sumber Berita : Lampung Utara

Temukan berita-berita menarik Lintas Lampung di Google News
*Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

Berita Terkait

Polsubsektor Mesuji Gencar Sambang Binluh, untuk Ketahanan Pangan
Habib Syarief Muhammad Kritik Trans7: Tayangan Soal Pesantren Parsial dan Gagal Paham
Kejari Way Kanan Hadiri Pencanangan Desa Tapis dan Penyaluran Bantuan TP-PKK Provinsi Lampung
DLH Lampung Utara Imbau Warga Tidak Buang Sampah Sembarang
Pemprov Lampung Raih Mandaya Awards 2025 untuk Dedikasi dalam Pemberdayaan Masyarakat
Pererat Sinergi, Danbrigif 4 Mar/BS Terima Kunjungan Silaturahmi Bupati Pesawaran di Mako Brigif 4 Mar/BS
MES Bukan Parpol, Utamakan Mufakat
Ketua TP. PKK Provinsi Lampung Canangkan Desa TAPIS Way Kanan

Berita Terkait

Kamis, 16 Oktober 2025 - 19:44 WIB

Polsubsektor Mesuji Gencar Sambang Binluh, untuk Ketahanan Pangan

Kamis, 16 Oktober 2025 - 15:33 WIB

Habib Syarief Muhammad Kritik Trans7: Tayangan Soal Pesantren Parsial dan Gagal Paham

Kamis, 16 Oktober 2025 - 13:31 WIB

Kejari Way Kanan Hadiri Pencanangan Desa Tapis dan Penyaluran Bantuan TP-PKK Provinsi Lampung

Kamis, 16 Oktober 2025 - 13:25 WIB

DLH Lampung Utara Imbau Warga Tidak Buang Sampah Sembarang

Kamis, 16 Oktober 2025 - 13:22 WIB

Pemprov Lampung Raih Mandaya Awards 2025 untuk Dedikasi dalam Pemberdayaan Masyarakat

Berita Terbaru

#CovidSelesai

Polsubsektor Mesuji Gencar Sambang Binluh, untuk Ketahanan Pangan

Kamis, 16 Okt 2025 - 19:44 WIB

#indonesiaswasembada

DLH Lampung Utara Imbau Warga Tidak Buang Sampah Sembarang

Kamis, 16 Okt 2025 - 13:25 WIB