Ketua MPR Respons Positif soal Usulan Peringatan Hari Jadi NKRI 3 April

Minggu, 20 April 2025 | 17:52 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

JAKARTA – Ketua MPR RI Ahmad Muzani menghadiri halal bihalal dengan keluarga besar Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia di Jakarta. Pada kesempatan itu, Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia mengusulkan agar mosi integral Natsir diperingati sebagai Hari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Mosi Integral Natsir adalah mosi yang diajukan oleh Mohammad Natsir, seorang tokoh politik Islam dan pemimpin Partai Masyumi, di hadapan parlemen RIS (Republik Indonesia Serikat) pada 3 April 1950.

Tujuannya, mengusulkan agar negara-negara bagian dalam Republik Indonesia Serikat kembali bersatu menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Muzani pun respons positif hal tersebut.

“Hari Pancasila dan Hari Sumpah Pemuda, dua hal ini kita peringati. Yang terlupakan yang baru saja disampaikan kawan-kawan Dewan Dakwah. Mosi integral Natsir menjadi cikal bakal NKRI itu adalah bentuk penyatuan kita menyempurnakan sejarah bangsa kita dari 1928 (sumpah pemuda), 18 Agustus 1945 (penetapan Pancasila sebagai dasar negara), dan kembali ke NKRI (1950),” jelas Muzani.

Baca Juga:  Strategi Prabowonomics Dibicarakan Serius di GREAT Institute

Muzani menjelaskan, sejak Indonesia merdeka pada 1945 hingga Mosi Integral Natsir, bentuk negara Indonesia mengalami perubahan beberapa kali. Sampai pada 1949 sistem pemerintahan menjadi Republik Indonesia Serikat (RIS) Namun pada 17 Agustus 1950 RIS dibubarkan dan kembali ke NKRI.

“Kenapa kemudian pandangan ini bisa diterima dengan cepat (Pembubaran RIS dan kembali ke NKRI) oleh fraksi-fraksi yang berbeda pandangan politik dan berbeda ideologi ketika itu? karena mereka punya kesamaan pandangan dan kepentingan kenapa kita harus kembali pada NKRI,” jelas Muzani.

Baca Juga:  Eddy Soeparno Siap Fasilitasi Kepala Daerah Atasi Problem Sampah

Menurut Muzani, jika pada saat itu Indonesia tidak kembali kepada NKRI dan tetap dengan sistem federal RIS, persatuan dan kesatuan mungkin tidak lagi terjadi hari ini.

“Ketika itu jika kita baca referensi, pegelompokan kita dalam bernegara makin jadi atas dasar kedaerahan. Sebagai orang yang nemiliki visi ke depan tentang Indonesia, Natsir melihat kalau bentuk negara federal ini diteruskan ada bahaya dan ancamannya bagi masa depan bangsa ini, apa bahayanya? Yakni persatuan yang kita cita-citakan dalam berngera, dalam merah putih, dalam NKRI, bisa rusak dan terpecah belah,” ujar Sekjen Gerindra itu.(*)

Temukan berita-berita menarik Lintas Lampung di Google News
*Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

Berita Terkait

Gubernur Lampung Sambut Lartas Singkong Dibahas Kemenko Perekonomian
Ketua GP Ansor Lamtim Apresiasi Tim Pemberangkatan Jamaah Haji Lamtim 2025
Eddy Soeparno Siap Fasilitasi Kepala Daerah Atasi Problem Sampah
1.000 Atlet dari 6 Provinsi Ikuti Kejurnas Taekwondo
Gubernur Lampung Lantik 54 Pejabat Administrator
Pemutihan Pajak, Ombudsman Ingatkan Gubernur soal Standar Layanan
Strategi Prabowonomics Dibicarakan Serius di GREAT Institute
Ibas: Tingkatkan Kolaborasi ASEAN sebagai Jangkar Perdamaian

Berita Terkait

Minggu, 11 Mei 2025 - 09:40 WIB

Gubernur Lampung Sambut Lartas Singkong Dibahas Kemenko Perekonomian

Jumat, 2 Mei 2025 - 22:32 WIB

Ketua GP Ansor Lamtim Apresiasi Tim Pemberangkatan Jamaah Haji Lamtim 2025

Jumat, 2 Mei 2025 - 05:58 WIB

Eddy Soeparno Siap Fasilitasi Kepala Daerah Atasi Problem Sampah

Selasa, 29 April 2025 - 10:34 WIB

1.000 Atlet dari 6 Provinsi Ikuti Kejurnas Taekwondo

Jumat, 25 April 2025 - 18:29 WIB

Gubernur Lampung Lantik 54 Pejabat Administrator

Berita Terbaru

#indonesiaswasembada

Polres Tulang Bawang Amankan Ibadah Waisak

Selasa, 13 Mei 2025 - 07:20 WIB

#indonesiaswasembada

KPU Mesuji Kembalikan Sisa Hibah Pilkada 2024

Minggu, 11 Mei 2025 - 22:00 WIB