Laporan : Heri Suroyo
BOGOR – Sebanyak 414 pelajar dari SMAN 1 Leuwiliang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Selasa, 14 November 2023, memenuhi Gedung Nusantara V, Komplek Gedung MPR/DPR/DPD, Senayan, Jakarta. Kehadiran delegasi yang dipimpin Supriatna S.Pd sebagai Wakil Kepala Sekolah ke Senayan untuk mengikuti kegiatan ‘Kunjungan Delegasi’.
Kehadiran mereka di komplek parlemen langsung diterima oleh Kepala Bagian Pemberitaan dan Hubungan Antarlembaga Setjen MPR Indro Gutomo SH, MH; Kepala Sub Bagian Pemberitaan dan Layanan Informasi, Dhina Winanda SIKom; dan Pustakawan Madya Yusniar SH.
Dalam acara yang dimoderatori Dhina Winanda, di hadapan peserta Kunjungan Delegasi, Indro Gutomo mengatakan kehadiran para pelajar ke MPR merupakan kebanggaan bagi MPR RI karena generasi muda merupakan kekuatan bagi berdirinya bangsa dan negara ini.
“Kami sangat terbuka bagi generasi muda. Dari merekalah sering kali ide-ide cemerlang muncul” paparnya.
Keterbukaan MPR menurutnya sesuai dengan visinya sebagai rumah kebangsaan, pengawal ideologi Pancasila dan kedaulatan rakyat. Sebagai rumah kebangsaan maka lembaga negara ini terbuka kepada seluruh lapisan masyarakat. “Seluruh lapisan masyarakat yang hadir di MPR akan kami terima tidak terkecuali generasi muda”, tambahnya.
Diungkapkan, selama ini MPR kerap dikunjungi oleh mahasiswa, santri, guru, organisasi pemuda, dan berbagai kalangan profesi lainnya. Semua lapisan masyarakat tersebut diterima tanpa dibeda-bedakan.
Indro Gutomo mengakui dalam forum tanya jawab, mereka yang datang ke MPR mempunyai pertanyaan-pertanyaan yang kritis. Ini wujud kepedulian masyarakat terhadap lembaga negara khususnya MPR RI.
Dirinya juga mengingatkan bahwa pada tahun politis seperti ini generasi muda agar tidak mudah terprovokasi dan terpecah belah. Generasi muda adalah aset bangsa. Semua kegiatannya harus mengacu pada nilai-nilai persatuan dan kesatuan bangsa. “Pupuklah nilai persatuan dan kesatuan bangsa sejak dini”, ungkapnya.
Hal ini senada dengan salah satu tugas MPR RI yakni memasyarakatkan Empat Pilar MPR khususnya nilai-nilai NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika. Sejak muda adik-adik sudah bisa mendukung tugas MPR dengan mengedepankan nilai persatuan. Ungkap pria asal Yogyakarta ini.
Lebih lanjut disampaikan kepada peserta kunjungan delegasi, saat ini bangsa Indonesia memiliki jumlah penduduk sekitar 273, 8 juta jiwa. Dari jumlah penduduk sebanyak itu, 60 persen di antaranya adalah generasi muda. Di tahun 2045, bangsa ini akan memasuki masa Indonesia Emas penuh dengan bonus demografi. Pada masa itu yang akan mengisi pembangunan adalah anak-anak muda saat ini. “Termasuk anak-anak muda lulusan SMAN 1 Leuwiliang”, ujarnya.
Menyambut masa itu, dirinya berharap agar generasi muda jangan malas belajar. “Mulai saat ini harus semangat belajar”, harapnya. “Tidak ada ceritanya generasi muda malas belajar”, tambahnya.
Dirinya mengakui generasi muda memegang peran penting dalam sejarah perjalanan bangsa. Sejak sebelum kemerdekaan, generasi muda telah berkiprah untuk bangsa Indonesia. Dipaparkan pada tahun 1908 muncul Gerakan Budi Utomo yang dipelopori oleh pelajar dari STOVIA yang bernama Soetomo.
Selanjutnya generasi muda pada tahun 1928 melakukan Kongres II Pemuda yang di mana dalam kongres dideklarasikan Sumpah Pemuda. “Tahun-tahun berikutnya seperti tahun 1945, 1966, hingga 1998, anak-anak muda Indonesia melakukan perubahan”, tuturnya. “Dari rangkaian sejarah yang ada, generasi muda mempunyai peran penting, jadi berbanggalah menjadi generasi muda”, tuturnya.
Dalam kesempatan yang sama, Yusniar menjelaskan tentang Perpustakaan MPR. Diungkap Perpustakaan MPR memiliki berbagai macam buku. Ada bebentuk cetak, ada pula yang berbentuk e-book. Dirinya mempersilahkan para pelajar dari sekolah itu untuk meminjam buku di Perpustakaan MPR. Perpustakaan MPR RI semakin mudah dijangkau dengan adanya aplikasi MPR RI digital library yang dapat diunduh di playstore.##
*Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.