Partai politik memiliki tanggung jawab besar untuk mencetak calon pemimpin yang berkualitas melalui proses kaderisasi yang transparan dan akuntabel.
Namun, sering kali kita melihat partai hanya berfungsi sebagai mesin politik yang memprioritaskan kepentingan elit dibandingkan suara akar rumput.
Hal ini perlu diubah agar partai benar-benar menjadi representasi rakyat yang sebenarnya, bukan sekadar alat politik segelintir orang.
Selain itu, partai politik juga memiliki peran penting dalam edukasi politik masyarakat.
Melalui program-program literasi politik, partai dapat meningkatkan kesadaran dan pengetahuan pemilih tentang hak-hak mereka serta pentingnya partisipasi dalam pemilu.
Sayangnya, inisiatif ini sering kali terabaikan, dan pendidikan politik masih dianggap sebagai tanggung jawab pemerintah semata. Padahal, sinergi antara partai politik dan lembaga pendidikan serta organisasi masyarakat sipil dapat menciptakan efek yang lebih luas dan mendalam dalam meningkatkan kualitas demokrasi.
Mobilisasi pemilih juga menjadi salah satu aspek penting yang harus diperhatikan oleh partai politik. Keberhasilan partai dalam menggalang dukungan bukan hanya diukur dari jumlah suara yang diperoleh, tetapi juga dari bagaimana partai mampu memobilisasi pemilih untuk terlibat aktif dalam seluruh proses demokrasi, mulai dari pencoblosan hingga pengawasan jalannya pemilu.
Penulis : Gesit Yudha, M.I.P
Editor : Anis
Sumber Berita : Dosen UIN Raden Intan Lampung
*Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.