Aparat Harus Bertindak Tegas Kejahatan Geng Motor yang Meningkat

Sabtu, 13 Juli 2024 | 11:54 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

JAKARTA – Geng motor di Indonesia sering terlibat dalam berbagai bentuk kriminalitas, mulai dari pencurian, perampokan, hingga penyalahgunaan narkoba. Aksi balap liar yang kerap mereka lakukan juga mengganggu ketertiban umum. Beberapa geng motor awalnya dibentuk sebagai komunitas hobi, namun perlahan terjerumus ke dalam aktivitas kriminal karena persaingan antar kelompok atau tekanan ekonomi.

Kepolisian Indonesia telah mengambil langkah-langkah serius untuk menangani masalah ini. Patroli rutin, razia, dan operasi gabungan dengan berbagai instansi telah diadakan. Selain itu, program pembinaan dan sosialisasi juga gencar dilakukan untuk menyadarkan anggota geng motor tentang konsekuensi dari tindakan mereka.

Di beberapa daerah seperti Jakarta dan Surabaya, kasus kejahatan yang melibatkan geng motor sering mendapat perhatian media dan menjadi topik diskusi di masyarakat. Polda Sumatera Utara (Sumut) mengambil langkah tegas dengan tidak mengeluarkan Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) bagi anggota geng motor yang terbukti melakukan tindak pidana.

Baca Juga:  GREAT Institute Apresiasi Prabowo Dalam Upaya Pemberantasan Korupsi

Frekuensi Kejahatan Kejahatan yang melibatkan geng motor, seperti pencurian, perampokan, dan balap liar, sering dilaporkan di berbagai kota besar di Indonesia, terutama di Jakarta, Surabaya, Medan, dan Bandung. Frekuensi kejahatan ini bervariasi dari waktu ke waktu, namun cenderung meningkat pada akhir pekan atau saat libur panjang.

Mayoritas anggota geng motor yang terlibat dalam kejahatan adalah remaja dan pemuda berusia antara 15 hingga 25 tahun. Faktor-faktor seperti pengaruh teman sebaya, lingkungan, dan kurangnya pendidikan dianggap berkontribusi terhadap keterlibatan mereka dalam kejahatan. Kejahatan oleh geng motor paling sering terjadi di daerah perkotaan padat penduduk, terutama di daerah yang memiliki tingkat pengawasan yang rendah dan jalan-jalan yang kurang penerangan.

Meskipun data spesifik dan rinci seringkali tidak dipublikasikan secara luas, berbagai laporan dari media dan aparat penegak hukum menunjukkan bahwa aksi kriminal oleh geng motor merupakan masalah yang serius dan perlu ditangani dengan pendekatan yang komprehensif. Kerja sama antara polisi, pemerintah daerah, dan masyarakat sangat penting untuk mengatasi masalah ini.

Baca Juga:  Ketua DPR Tanggapi Penunjukan Langsung Dua Dirjen Kemenkeu oleh Presiden

Langkah Polda Sumut pun mendapatkan dukungan dari Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni. Ia menegaskan bahwa aksi geng motor tidak boleh dianggap sepele karena dampaknya sangat merugikan masyarakat. “Geng motor harus dianggap sebagai kelompok penjahat, bukan hanya aksi seru-seruan atau kenakalan semata,” ujar Sahroni dalam keterangan persnya di Jakarta, Senin (12/8/2024).

Sahroni juga menilai bahwa geng motor adalah pintu masuk bagi tindak kriminal lainnya. Oleh karena itu, penanganannya harus tegas sejak dini. “Semakin diberi efek jera, semakin bagus. Geng motor itu ibarat ‘sekolah dasar’ bagi kriminalitas. Jika tidak diputus sejak awal, mereka bisa berkembang menjadi penjahat yang lebih serius,” lanjutnya.
(*)


Penulis : Heri Suroyo


Sumber Berita : Jakarta

Temukan berita-berita menarik Lintas Lampung di Google News
*Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

Berita Terkait

Presiden PKS Hadiri Rapat Pleno Fraksi PKS DPR RI Perdana, Apresiasi Kepemimpinan dan Umumkan Jajaran Baru
Hetifah: Kepemimpinan Sekolah Kunci Pendidikan Bermutu, 50.971 Posisi Kepala Sekolah Masih Kosong
Nasir Djamil Soroti Kecelakaan Lalu Lintas dan Dorong Transformasi Digital Korlantas Polri
Soal Konflik Iran-Israel, Andina Narang: Jangan Sampai Ada WNI yang Jadi Korban
RUU Penyiaran Dinilai Tak Relevan, DPR Usul Pisahkan Aturan untuk OTT dan TV Konvensional
HNW Desak Revisi Total UU Haji
Ribuan Jama’ah Furoda Gagal Berangkat, Negara Harus Hadir Dan Revisi UU Haji Sangat Mendesak
RDPU Komisi III DPR RI Dengan Kapolda Bali Akan Ungkap Konflik Hukum The One Umalas

Berita Terkait

Rabu, 25 Juni 2025 - 17:22 WIB

Presiden PKS Hadiri Rapat Pleno Fraksi PKS DPR RI Perdana, Apresiasi Kepemimpinan dan Umumkan Jajaran Baru

Senin, 23 Juni 2025 - 19:58 WIB

Hetifah: Kepemimpinan Sekolah Kunci Pendidikan Bermutu, 50.971 Posisi Kepala Sekolah Masih Kosong

Kamis, 19 Juni 2025 - 15:50 WIB

Nasir Djamil Soroti Kecelakaan Lalu Lintas dan Dorong Transformasi Digital Korlantas Polri

Selasa, 17 Juni 2025 - 17:12 WIB

Soal Konflik Iran-Israel, Andina Narang: Jangan Sampai Ada WNI yang Jadi Korban

Selasa, 17 Juni 2025 - 17:09 WIB

RUU Penyiaran Dinilai Tak Relevan, DPR Usul Pisahkan Aturan untuk OTT dan TV Konvensional

Berita Terbaru

Lainnya

Hakaaston Gandeng DLH Olah Sampah Plastik Jadi Kursi

Rabu, 25 Jun 2025 - 16:13 WIB

#CovidSelesai

BTN Toll Beri Diskon 20% Selama Libur Sekolah

Rabu, 25 Jun 2025 - 14:03 WIB