Hal itulah yang melatarbelakangi kunjungan kerja Tim Penggerak PKK pada hari ini yang dilaksanakan bersinergi dengan beberapa OPD di lingkungan Pemerintah Provinsi Lampung seperti Dinas Kesehatan; BKKBN; Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak; Dinas PMD; Dinas Pertanian; Dinas Kelautan dan Perikanan – Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan; PMI dan Pokja PAUD Provinsi Lampung.
“Dan kami menjadikan desa/kelurahan ramah perempuan dan peduli anak sekaligus desa/kelurahan konvergensi penanganan dan pencegahan stunting ini sebagai contoh ideal kelembagaan dan kegiatan minimal yang seyogyanya ada dalam suatu kelurahan sebagai unit pemerintahan terkecil.” Tegasnya
Ini juga menjadi contoh keroyokan program oleh OPD pada lokus yang sama mulai dari pendataan yang akurat sebagai dasar kebijakan; pelibatan perempuan dan anak dalam proses musrenbangdes; penguatan usaha ekonomi bagi ibu-ibu keluarga berencana pemenuhan hak anak di sisi kesehatan dan pendidikan dengan pemberian ASI eksklusif, revitalisasi posyandu, PAUD holistik integratif, sekolah ramah anak dan pusat kegiatan anak, Pemenuhan gizi keluarga dengan penguatan KWT dan pemanfaatan lahan paket kebun, kandang, dan kolam serta kemampuan ibu-ibunya untuk mengolah makanan bergizi; pola pengasuhan keluarga yang baik dan penguatan
“Remaja menjadi koselor sebaya dan yang paling penting adalah ibu-ibu PKK yang dapat menjadi penggerak di kelurahan,” .
Sementara itu Bupati Tulangbawang yang diwakili Sekretaris Daerah Ir Anthoni MM mengatakan, pemerintah Kabupaten Tulang Bawang juga telah memfokuskan masalah stunting ini menjadi prioritas, menjadi agenda utama dengan berbagai program dan langkah-langkah yang sudah dilakukan bersama sehingga angka stunting di Tulangbawang menjadi yang terendah di Provinsi Lampung.
“Alhamdulillah, angka kasus stunting di Kabupaten Tulang Bawang sudah menurun dari 32,49% pada tahun 2018 dan menjadi 9.5% pada tahun 2021. Hal tersebut berjalan lurus dengan instruksi Presiden, bahwa pada tahun 2024 angka prevalensi stunting harus menyentuh angka 14%. Prestasi tersebut tentunya harus pertahankan dan bahkan kita tingkatkan”, terangnya.
Sebagai usaha penurunan stunting di Kabupaten Tulang Bawang, pemkab Tulangbawang mempunyai kelompok Bina Keluarga Balit (BKB) sebanyak 154 kelompok, Bina Keluarga Remaja (BKR) 152 kelompok, serta Pusat Informasi Konseling Remaja/Mahasiswa 26 kelompok. Dengan pendampingan dan program kerja yang cukup masif, diharapkan angka stunting di Kabupaten Tulang Bawang dapat terus menurun.
Pemerintah Tulang Bawang juga ikut mendukung kegiatan Desa/Kampung Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA). Untuk tahun ini, DRPPA di Tulang Bawang ada dua Kampung yang menjadi Pilot Project yaitu Kampung Banjar Dewa dan Kampung Warga Makmur Jaya Kecamatan Banjar Agung.##
1 2
*Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
Halaman : 1 2