LAMPUNG UTARA – Soal dugaan tumpang tindih anggaran pembangunan ruang kelas baru yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik 2024 dan pungutan dana komite, Pihak SMKN 1 Abung Selatan akhirnya angkat bicara.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala SMKN 1 Abung Selatan, Nanang Setiawan ketika dikonfirmasi membenarkan pihak sekolah bersama komite sekolah memungut biaya untuk pembangunan kelas baru.
Dana yang dihimpun dari wali murid itu digunakan untuk menyiapkan lahan pembangunan. Sebab, kata dia, syarat untuk mendapatkan bantuan bangunan dari pusat, pihak sekolah harus menyiapkan lahan.
Sedangkan, lokasi sekolah saat ini tidak lagi memiliki lahan untuk dibangunkan kelas baru. Hingga akhirnya pihak sekolah bersama dewan komite sekolah sepakat untuk melakukan pengecoran pada atap bangunan yang akan ditingkatkan.
“Karena sekolah kan sudah tidak ada lagi lahan untuk bangunan baru. Jadi kelas yang ada itu kami cor dak beton untuk lahan pembangunan kelas 2 lokal,” jelas dia, Jumat, 01 Agustus 2025.
Mengenai biaya yang dihabiskan untuk pengecoran, dirinya mengaku tidak mengetahuinya.
“Itu di zaman kepala sekolah yang lama, pak Adi. Saya jadi Plt Kepsek itu per Juni 2025 kemarin. Jadi tidak tahu berapa biayanya yang dihabiskan,” kelitnya.
Namun, sepengetahuannya tentang penggunaan dana komite itu, tidak sepenuhnya dihabiskan untuk pembangunan kelas baru. Kegiatan kunjungan industri (KI) biayanya diserap dari anggaran komite yang bersumber dari sumbangan wali murid tersebut.
“Uangnya yang dikumpulkan itu dipakai juga untuk biaya kunjungan industri anak-anak. Termasuk juga untuk membayar guru honor yang tidak tercover oleh dana bos,” imbuhnya.
“Kita juga membangun Gazebo, terus pemeliharaan seperti rehab-rehab ringan sekolah,” timpalnya lagi.
Sebelumnya diberitakan, SMKN 1 Abung Selatan Kabupaten Lampung Utara Provinsi Lampung diduga bohongi wali murid soal tarikan dana komite sejak tahun 2023-2024 untuk pembangunan dua lokal kelas baru.
Pasalnya, pembangunan sejumlah fasilitas sekolah diduga menggunakan alokasi dana berbeda dalam satu kegiatan. Pihak sekolah pungut dana komite pada wali murid, namun di tahun yang sama Diknas Provinsi Lampung berikan bantuan gedung baru yang bersumber dari DAK Fisik tahun 2024.
Menurut keterangan sejumlah wali murid kelas XI, mereka diminta untuk membayar uang komite dengan program rencana yang salah satunya untuk penambahan kelas dua lokal guna menunjang pendidikan di sekolah.
“Rapat komite itu disuruh ikut sumbangan Rp1,8 juta karena mau buat kelas baru 2 lokal, dan bangunan lainnya” kata wali murid yang enggan disebut namanya, belum lama ini.
Dikarenakan dirinya tak mampu membayar sekaligus, pihak sekolah memperbolehkan untuk dicicil sampai lunas.
“Saya mencicil bayaran sekolah tiga kali sampai lunas. Orang tua yang lain juga sama seperti itu,” ujarnya.
Hal yang sama juga dikatakan sejumlah siswa yang sempat diwawancarai di lingkungan sekolah.
Mereka mengaku saat kelas X hanya membayar Rp1,5 juta rupiah, namun saat kenaikan kelas XI orang tuanya dikumpulkan dalam rapat komite sekolah karena uang komite yang harus dibayar naik menjadi Rp1,8 juta dikarenakan akan membangun Gazebo dan ruang kelas baru.
Namun kenyataan di lapangan, bangunan kelas baru yang saat ini sudah digunakan untuk kegiatan belajar mengajar merupakan hasil pembangunan melalui sumber anggaran APBN DAK fisik 2024.
Bahkan, pihak sekolah melalui Humas SMKN 1 Abung Selatan, Tuti Srimaryati dalam wawancara tatap muka mengakui jika bangunan kelas baru merupakan bantuan dari Dinas Pendidikan Provinsi Lampung.
“(Bangunan kelas) bantuan dari provinsi tahun 2024 kemarin,” jelasnya.
Kendati demikian, dirinya tak mampu memberikan penjelasan lebih lanjut. Dirinya menyarankan untuk langsung bertemu dengan kepala sekolah.
“Kalau ada pertanyaan-pertanyaan lain, lebih baik nanti langsung bertemu dengan kepala sekolah saja. Karena saya tidak punya kewenangan penuh,” katanya, Jumat, 25 Juli 2025 kemarin.
Meski begitu, Pelaksana tugas (Plt) Kepala SMKN 1 Abung Selatan, Nanang Setiawan belum dapat dikonfirmasi. Pihak humas mengatakan pimpinannya masih ada kegiatan zoom meeting dan tidak dapat diganggu.
“Lain waktu saja kesini lagi, karena pak Nanang masih zoom meeting,” tuturnya.[]
Penulis : Rudi Alfian
Editor : Nara J Afkar
Sumber Berita : Lampung Utara
*Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.