Sidang Kasus Surat Kuasa Sita Eksekusi Palsu Terdakwa Advokat Heru Hadi Hartono Berlanjut, 1 Saksi Terancam Dipanggil Paksa

Rabu, 8 Februari 2023 | 13:27 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Laporan : Anis 

BANDARLAMPUNG – Pengadilan Negeri (PN) Tanjungkarang, Selasa (7/2/2023) kembali menyidangkan kasus pemalsuan dan penggunaan surat kuasa palsu dengan terdakwa Heru Hadi Hartono, S.H., M.H. Disidang itu majelis hakim PN Tanjungkarang yang dipimpin Hendri Irawan, S.H., M.H., memeriksa saksi Agus Setiawan bin H. Zainal Mutaqin yang juga menjadi tersangka dalam perkara ini dalam berkas terpisah.

Selain Agus Setiawan, ada saksi lain yang turut dipanggil. Saksi itu adalah Rose Setiyawati. Namun dalam sidang ini saksi Rose tidak hadir meski telah lebih dari satu kali di panggil.

Karena Jaksa Penuntut Umum (JPU) Yani Mayasari S.H. M.H., berketetapan akan meminta penyidik Polda Lampung untuk melakukan panggilan paksa. Langkah ini akan ditempuh apabila saksi Rose Setiyawati kembali tidak hadir pada persidangan Hari Kamis, 9 Februari 2023.

Seperti diberitakan dalam sidang sebelumnya JPU Yani Mayasari, S.H., M.H. memeriksa dua saksi yakni Octaviano dan Nata Legawa. Dalam keterangannya saksi Octaviano menuturkan, peristiwa berawal dari dirinya menerima panggilan aanmaning atas putusan perdata di PN Kalianda guna dilakukan eksekusi.

Disana dia dipertemukan oleh panitera setempat dengan terdakwa Heru Hadi Hartono yang bertindak sebagai kuasa diantaranya dari Aty Barkati, Nata Legawa dan Novi Rianti. Ini berdasarkan Surat Kuasa Khusus Nomor: 12/SK-HR/PDT/X/2021 tanggal 23 Oktober 2021.

“Saat itu juga saya langsung mengajak terdakwa melakukan perdamaian. Alasannya saya merasa sudah tua, sudahlah buat apa lagi. Namun ternyata ajakan saya langsung ditolak terdakwa,” jelas Octaviano.

Baca Juga:  Cegah Aksi Balap Liar, Samapta Polres Tulang Bawang Gelar Patroli Sahur

Atas penolakan ini, Octaviano berinisiatif minta copi surat kuasa ke pihak PN Kalianda. Setelah didapat, dia lantas menghubungi nama Nata Legawa dan Aty Barkati sebagaimana tertera disurat kuasa.

“Saat bertemu saya tunjukan copi surat kuasa tersebut, seraya mengkonfirmasi keabsahannya. Ternyata yang mengejutkan, baik saksi Nata Legawa maupun Ati Barkati membantah telah membuat dan memberikan surat kuasa ke terdakwa,” tutur Octaviano.

Hal senada ditegaskan saksi Nata Legawa. Menurut Nata Legawa, sebagai ahli waris dari Subagja Elia, dia dan ibunya Ati Barkati, merasa tidak pernah memberikan dan menandatangani surat ke terdakwa Heru Hadi Hartono sebagai kuasa hukumnya. Atas dasar ini pihaknya lantas melaporkan terdakwa ke Polda Lampung.

“Sebab saya merasa sangat dirugikan. Karena dengan adanya masalah ini, membuat perdamaian yang telah kami buat dengan saksi Octaviano belum dapat terealisasi,” jelasnya.

Sebelumnya, dalam dakwaannya, JPU dari Kejati Lampung, Yani Mayasari, S.H., M.H., menjerat terdakwa dengan dakwaan pertama melanggar pasal 263 ayat (1) KUHP jo Pasal 55 ayat 1 ke (1) KUHP sebagai dakwaan primair dan pasal 263 ayat (1) KUHP jo Pasal 56 Ayat 2 KUHP sebagai dakwaan subsidair. Sementara di dakwaan kedua, terdakwa yang ditahan 14 Oktober 2022 tersebut dijerat JPU melanggar pasal 263 Ayat (2) KUHP.

Alasannya terdakwa dinilai telah melakukan atau menyuruh melakukan dan turut serta melakukan perbuatan membuat surat palsu atau memalsukan surat berupa surat kuasa khusus nomor: 12/SK-HR/PDT/X/2021 tanggal 23 Oktober 2021. Surat kuasa ini nantinya ditujukan ke PN Kalianda sebagai salahsatu syarat dilakukan sita eksekusi terhadap putusan Mahkamah Agung (MA) RI tanggal 15 Oktober 2019 Nomor 2774.K/PDT/2019 Jo putusan Pengadilan Tinggi (PT) Tanjungkarang tanggal 11 Oktober 2018 Nomor 78/PDT /2018/PT.TK Jo keputusan PN Kalianda tanggal 8 Mei 2018 Nomor 39/PDT.G/2017/PN.

Baca Juga:  Wat-Wat Gawoh, Hari Gini Bangun Perumahan Gak Berizin!

Padahal saksi Nata Legawa dan Aty Barkati merasa tidak pernah menandatangani surat kuasa tersebut. Keterangan ini didukung Berita Acara Pemeriksaan (BAP) Laboratorium Forensik Nomor 73/DTF/2022 tanggal 8 Desember 2022. Isinya menyimpulkan bahwa tanda tangan tersebut merupakan tanda tangan karangan (spuriqus signature).

Karenanya bila surat kuasa khusus yang dibuat terdakwa, tidak diketahui oleh saksi Aty Barkati, menurut JPU dalam dakwaannya, maka dapat menimbulkan kerugian sebesar Rp600juta.
Perbuatan ini sendiri dilakukan terdakwa bersama-sama saksi Agus Setiawan Bin H. Zainal Mutaqin dan saksi Rose Setiyawati (tersangka dalam perkara terpisah).

Waktunya pada hari Kamis, 23 Oktober 2021 atau setidaknya pada waktu lain di tahun 2021. Tempatnya di rumah sekaligus kantor terdakwa di Jl. Pulau Sari Raya No 211 Kelurahan Perumnas Waykandis, Kecamatan Tanjung Senang, Kota Bandarlampung atau setidaknya disuatu tempat yang masih termasuk daerah hukum PN Tanjungkarang.##

Temukan berita-berita menarik Lintas Lampung di Google News
*Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

Berita Terkait

Pencuri Sapi di Kebun Sawit Plasma PT SIP Mulai Terungkap, 1 Pelaku Tertangkap,
Bapenda Lampung Utara Mendata, PT Kencana Acidindo Perkasa Belum Setor Pajak Daerah
PT Kencana Acidindo Perkasa Diduga tak Kantongi Izin Dari Pemkab Lampung Utara
Sultan Deli Gugat BPN, PTPN 1, dan Ciputra Development
Rektor UIN Raden Intan Lampung Puji Kebijaksanaan Menteri Agama Memaafkan Pendemo
Wat-Wat Gawoh, Hari Gini Bangun Perumahan Gak Berizin!
Praktik Pungli di Perbendaharaan BPKAD Lampung Utara Menguap
Polisi Sita 3249 Botol Minyak Kita Dari Gudang Milik Mantan Sekda Mesuji

Berita Terkait

Sabtu, 12 April 2025 - 22:18 WIB

Pencuri Sapi di Kebun Sawit Plasma PT SIP Mulai Terungkap, 1 Pelaku Tertangkap,

Jumat, 11 April 2025 - 20:20 WIB

Bapenda Lampung Utara Mendata, PT Kencana Acidindo Perkasa Belum Setor Pajak Daerah

Kamis, 10 April 2025 - 19:23 WIB

PT Kencana Acidindo Perkasa Diduga tak Kantongi Izin Dari Pemkab Lampung Utara

Senin, 7 April 2025 - 16:20 WIB

Sultan Deli Gugat BPN, PTPN 1, dan Ciputra Development

Minggu, 30 Maret 2025 - 12:55 WIB

Rektor UIN Raden Intan Lampung Puji Kebijaksanaan Menteri Agama Memaafkan Pendemo

Berita Terbaru

#indonesiaswasembada

Halal Bihalal di Muhammadiyah, Gubernur Lampung Serahkan Hibah Tanah

Sabtu, 12 Apr 2025 - 21:30 WIB

#indonesiaswasembada

Pidato Presiden Prabowo di Parlemen Turki Bentuk Seruan Moral Kemanusiaan

Sabtu, 12 Apr 2025 - 20:04 WIB

#indonesiaswasembada

Wagub Lampung Ingatkan PMII sebagai Penjaga Peradaban

Sabtu, 12 Apr 2025 - 19:37 WIB

#indonesiaswasembada

Bupati Lampung Selatan Resmikan Jungle Sea, Theme Park Pertama di Lampung

Sabtu, 12 Apr 2025 - 18:24 WIB