Dirinya mengaku hanya sebagai sopir armada untuk angkutan batubara. Dirinya sama sekali tidak mengetahui pemilik hasil tambang (batubara) yang dibawa.
“Kita cuma angkutannya (armada) saja, (pemilik) Batubaranya enggak tahu siapa, biasanya dikasih uang jalan Rp4,4 juta rupiah sekali jalan. Untuk bayar pos-pos pengamanan dijalan, sama untuk solar,” imbuhnya.
Sementara itu, Rosida (68) warga yang rumahnya tertimpa muatan batubara merasa kesal dengan ulah kendaraan batubara yang melintas. Akibat armada batubara berlebihan muatan kecelakaan, dirinya menjadi korban. Kediaman miliknya rusak tertimpa muatan batubara.
Halaman : 1 2 3 4 Selanjutnya