Propolis, Produk Lain Budi Daya Madu yang Mahal Tapi Dibuang Petani

Kamis, 2 Maret 2023 | 15:42 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Laporan : Vina

Lampung Timur – Dr. Saladin Uttunggadewa dari P2MS-ITB mengatakan ada produk sampingan budi daya madu yang selama ini terbuang sia-sia, yakni propolis. Padahal, jika diolah, harganya mahal di pasar internasional,” katanya.

“Selama ini, produk propolis yang berkotak bisa menghasilkan 1 kg, terbuang karena tak mampu mengolahnya,” kata Hendra dari Kelompok Tani Hutan (KTH) Teuweul Lestari dari Labuhanratu, Kabupaten Lampung Timur.

“Pasar propolis dunia memiliki Compound Annual Growth Rate (CAGR) sebesar 5.48% selama periode 2022 – 2027,” kata Saladin Uttunggadewa kepada Helo Indonesia Lampung, Kamis (2/3/2023).

Menurut dia, pertumbuhan ini dikarenakan kandungan micronutrient, vitamin, and
mineral, yang memberikan banyak manfaat yang makin dirasakan orang seperti kemampuannya untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan kesehatan pencernaan, mengurangi kerutan di kalangan orang dewasa, dan menurunkan risiko terkena kanker dan penyakit jantung, mengontrol gula darah, dan menurunkan risiko anemia (sumber: WebMD dan https://www.mordorintelligence.com/ . Propolis banyak diperjual-belikan
dalam bentuk tablet, kapsul, cairan, krem, spray, permen, kue, dan produk
kecantikan (sabun, shampoo, krem).

Tetapi, di tengah berita baik pertumbuhan ini masih ada keraguan dari para pembeli mengenai keaslian dari propolis ini, karena belum diberlakukannya standar produksi dan pengujian keaslian propolis. Karena banyaknya manfaat propolis dan karena harganyanya yang relatif mahal,dikhawatirkan ada upaya beberapa orang untuk menjual propolis yang tidak murni atau tidak lolos standar cara pembuatan obat tradisional yang baik.

Di tahun 2022, peneliti dari Pusat Pemodelan Matematika Institut Teknologi Bandung (P2MS – ITB) membangun Tracebee, suatu sistem pencatatan berbasis blockchain bagi Komunitas Peternak Lebah Trigona Priangan.

Baca Juga:  Serikat Pekerja dan Dirut PLN Sepakati PKB 2025-2027, Kawal RUPTL dan Transisi ke BPI Danantara

Dengan Tracebee, kita dapat mencatatkan data peternak, peternakan, panen, produksi dan penjualan hasil produksi berupa madu dan propolis trigona.

Sistem informasi ini juga merupakan traceability system untuk madu dan
propolis trigona yang dihasilkan komunitas tersebut karena sistem pencatatan dilakukan di platform blockchain yang terpercaya sebagai sistem pencatatan yang aman, transparan dan tidak dapat diubah.

Dengan traceability system ini setiap kemasan dari madu atau propolis trigona dapat ditelusuri asal muasal peternakannya, tanggal panen, tanggal produksi, tanggal pengemasan, data retailer, sampai tanggal dipasarkan, secara mudah hanya dengan men-scan barcode menggunakan telepon genggam atau dengan komputer.

Dengan traceability system ini dan juga sertifikat Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik (CPOTB) dan Hasil Uji Propolis dari BPOM, propolis dari Komunitas Peternak Lebah Trigona Priangan mendapatkan sambutan yang sangat baik dari masyarakat, dan penjualan propolis di komunitas ini makin bertambah.

Kegiatan pembuatan Tracebee secara finansial didukung oleh hibah Pengabdian Masyarakat Pemulihan Ekonomi ITB tahun 2022. Di tahun ini, Pusat Pemodelan Matematika Institut Teknologi Bandung (P2MS – ITB)
bekerjasama dengan Lembaga Konservasi 21 Lampung dan PT. Asta Berkarya Farm kembali mendapatkan hibah yang sama untuk memperluas kerjasama yang telah terbangun antara P2MS – ITB dan Komunitas Peternak Lebah Trigona Priangan ke komunitas peternak lebah trigona di Lampung.

Baca Juga:  Syahganda Nainggolan: Konsekuensi RI Bergabung BRICS Sangat Serius

Budidaya lebah trigona di Provinsi Lampung telah berkembang pesat, namun yang
dimanfaatkan baru madu hasil peternakan saja. Raw propolis, sebagai bahan
dari propolis, belum termanfaatkan dengan baik padahal memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Karena itu, di awal kegiatan pengabdian masyarakat di tahun 2023 ini dilaksanakan Pelatihan Pemanfaatna Raw Propolis Lebah Trigona Laeviceps.

Peserta pelatihan diberi paparan tentang Standar Tata Cara Panen, sehingga jika cara panen sudah sesuai dengan standar SNI atau
BPOM, para peternak akan mudah meningkatkan budidaya peternakan lebah trigona laeviceps ke tingkat yang lebih tinggi yaitu memproduksi propolis.

Di pelatihan ini juga hadir beberapa peneliti dari Institut Tekologi Sumatra
(ITERA), yang secara bersama-sama mendiskusikan fasilitas uji produk para petani lebah trigona di Lampung agar produksi madu dan propolis di Lampung mudah lolos standar SNI maupun BPOM.

Pemateri Dr. Saladin Uttunggadewa (P2MS-ITB), Ir. Edwin Hadiana (PT. Asta Berkarya Farm Bandung) Penyelenggara Pusat Pemodelan Matematika Institut Teknologi Bandung (P2MS – ITB) dan Lembaga Konservasi 21 Lampung
Peserta. Beberapa kelompok peternak lebah trigona dari Kelompok Tani Tapak
Liman Lampung, KTH Teuweul Lestari, KTH Bina Lestari, KTH Trigona Ghayo, Koperasi Pemasaran Satgas Sahabat Satwa, KTH Lantana, Bee Eight Farm Metro, Omah Tawon Mataram, yang datang dari Kota Metro, Kabupaten
Lampung Timur, Kabupaten Tanggamus, dan Kabupaten Lampung Tengah.##

Temukan berita-berita menarik Lintas Lampung di Google News
*Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

Berita Terkait

Kunjungan Silaturahmi Danlanud M. Bun Yamin, Gaungkan Kolaborasi Jaga Ketahanan Pangan Provinsi dan Nasional
Pengukuhan Pengurus Perwosi Lampung 2025–2029, Dorong Terciptanya Ekosistem Olahraga yang Inklusif dan Berkelanjutan
Lampung Masuk Lima Wilayah Utama di Indonesia Sebagai Target Swasembada Pangan Nasional
Diduga Korupsi Dana Desa, Kejari Lampung Utara Tetapkan Mantan Kades Sekipi Tersangka
Puan : Ribuan Penerima Bansos Terindikasi Judol, Masyarakat Rentan Jangan Jadi Korban
Kunjungan Jajaran PT. BSI Kantor Cabang Bandar Lampung, Dorong Penguatan Ekonomi Daerah Melalui Kolaborasi dengan Ekonomi Syariah
Tindakan tegas kepolisian saat konvoi tren “aura farming” di jalan tol
Pemprov Lampung Matangkan Kesiapan Demi Suksesnya Peluncuran Koperasi Merah Putih Serentak

Berita Terkait

Rabu, 16 Juli 2025 - 10:14 WIB

Kunjungan Silaturahmi Danlanud M. Bun Yamin, Gaungkan Kolaborasi Jaga Ketahanan Pangan Provinsi dan Nasional

Rabu, 16 Juli 2025 - 10:10 WIB

Pengukuhan Pengurus Perwosi Lampung 2025–2029, Dorong Terciptanya Ekosistem Olahraga yang Inklusif dan Berkelanjutan

Rabu, 16 Juli 2025 - 10:06 WIB

Lampung Masuk Lima Wilayah Utama di Indonesia Sebagai Target Swasembada Pangan Nasional

Selasa, 15 Juli 2025 - 19:48 WIB

Diduga Korupsi Dana Desa, Kejari Lampung Utara Tetapkan Mantan Kades Sekipi Tersangka

Selasa, 15 Juli 2025 - 15:36 WIB

Puan : Ribuan Penerima Bansos Terindikasi Judol, Masyarakat Rentan Jangan Jadi Korban

Berita Terbaru