Laporan : Rudi Alfian
LAMPUNG UTARA – Pelataran gerbang masuk Islamic Center Kotabumi menjadi lokasi strategis bagi pelaku Usaha Mikro dan Kecil Menengah (UMKM) guna menjajakan barang dagangannya kepada pengunjung yang menyempatkan diri untuk beristirahat sejenak sambil melaksanakan ibadah di Masjid Baitul Abidin yang berada di komplek Islamic Center Kabupaten setempat.
Salah satu Penjual Es bubur sum-sum kelapa muda, Aan (20) mengaku dirinya sudah setahun lebih berjualan disana. Dalam seharinya, Ia mampu mendongkrak omzet penjualannya Rp400 ribu – Rp500 ribu dengan keuntungan bersih Rp300 ribu yang dapat dibawa pulang kerumah.
Menurutnya, hampir keseluruhan pengunjung dan pembeli merupakan warga sekitar yang sedang berolahraga dan bermain bersama keluarga di komplek Islamic Center. Selain itu, banyak juga pengendara yang melintas yang sengaja mampir membeli dagangannya sembari beristirahat dan berfoto-foto ria.
“Sudah lumayan lama sih bang, ada kalau setahun lebih dagang disini sama kawan-kawan yang lain. Masih dapatlah Rp400 – Rp500 ribu setiap harinya. Alhamdulillah selalu ramai pengunjung dan pembeli, apalagi kalau sudah sore. Kebanyakan warga sekitar yang lagi olahraga, ada juga pengendara sepeda motor dan mobil yang melintas sengaja mampir,” ujarnya kepada Lintas Lampung, Kamis, (16/02).
Dirinya berharap Pemkab Lampura mau melirik serta menggali potensi wisata lokal yang memanfaatkan komplek bangunan Islamic Center Kotabumi sehingga nantinya bakal ramai pengunjung setiap harinya. Dengan begitu, akan banyak masyarakat yang terbantu juga untuk meningkatkan perekonomian rumah tangga dengan berjualan di Islamic Center Kotabumi.
“Harapannya sih Pak Bupati dan Wakil Bupati mau mendengarkan apa yang menjadi keinginan kami masyarakat bawah yang kesehariannya bergantung dengan berdagang demi menafkahi keluarga. Apalagi kondisi sekarang ini lagi sulit-sulitnya, apa-apa (kebutuhan pokok) semua naik. Kalau nanti jadi lokasi wisata, terserah mau jadi wisata apa, kami siap kalau disuruh bayar Salar (retribusi) asalkan kami diperbolehkan berjualan disini,” ucapnya.
Senada dengan rekannya, Asep (42) pedagang kuliner siomai jajanan khas Bandung Jawa Barat itu mengharapkan kedepannya lokasi Islamic Center Kotabumi mampu disulap menjadi lokasi rekreasi yang akan menyedot pengunjung lokal maupun dari luar daerah.
“Ya kalau bisa sih dijadikan tempat bermain anak-anak atau jadi tempat rekreasi semacam tempat wisata lah bang, jadi kalau ramai yang datang kesini kami juga terbantu, pasti semakin banyak juga pembeli. Sekarang ini belum dibuka untuk wisata saja sudah cukup lumayan, apalagi kalau jadi lokasi wisata, pasti semakin ramai pengunjung dan kami pedagang juga warung-warung sekitar kebagian rezeki,” harapnya.
Sementara itu, salah satu pengunjung, Wawan (31) yang sedang beristirahat sambil menikmati jajanan kuliner di pelataran taman terbuka hijau komplek Islamic Center Kotabumi mengaku sangat menikmati suasana sejuk di taman yang dipenuhi pepohonan rindang sambil sejenak melepaskan penat selama berkendara. Dirinya heran dengan bangunan megah yang ada namun seperti terbengkalai, tidak dimanfaatkan untuk menjadi lokasi wisata yang dapat menunjang perekonomian masyarakat sekitar dan juga menjadi salah satu potensi pendapatan tambahan bagi daerah atau dinas yang mau mengelolanya.
“Seharusnya sih dimanfaatkan, sayang betul dengan lokasi yang luas, sejuk, ada sarana ibadah dan lokasinya yang strategis dipinggir jalan raya tidak dibuka atau dimanfaatkan jadi tempat wisata, ya minimal wisata kuliner, wisata religi lah atau bisa jadi lokasi bermain buat anak-anak. Kayak di Kabupaten Tubaba itu, saya sudah pernah ke sana, ramai pengunjung disana itu, bahkan orang-orang dari Kotabumi juga banyak yang liburan ke sana. Lah kenapa disini gak dibuka juga, pasti bakal ramai dan jadi tempat favorit kalau nantinya dilengkapi dengan fasilitas pendukung lainnya,” tuturnya.##