Popularitas
Selain itu, LPMM juga melakukan survei untuk mengukur dinamika pendapat dan pilihan masyarakat terhadap parpol dan tokoh bakal capres pada pemilu 2024.
Hasilnya, jika pilpres digelar hari ini dengan tokoh mana yang akan dipilih dengan pertanyaan tertutup, maka nama Airlangga Hartarto dipilih oleh 29,2%, Prabowo Subianto 21,0%, Andika Perkasa 12,7%, Ganjar Pranowo 7,1%, Anies Baswedan 5,2%, Puan Maharani 4,1%, Muhaimin Iskandar 1,6%, dan yang tidak memilih sebanyak 19,1 persen responden
Dari hasil simulasi nama tokoh tokoh jika dipasangkan sebagai capres dan cawapres, didapati dari hasil survei Pasangan Airlangga Hartarto-Ganjar Pranowo menjadi pasangan yang paling banyak dipilih dengan tingkat keterpilihan 45,6%. Sedangkan preferensi publik dalam memilih partai politik menunjukkan elektabilitas Golkar 15,8%, Gerindra 14,6%, PDI-P 14,7%, Demokrat 5,4%, PKB 5,2%, PKS 5,1%, Nasdem 4,4%, Perindo 4,2%, PAN 4,1%, dan PPP 4,1%.
Pengamat politik Ray Rangkuti menilai ada kemungkinan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) akan mengusung pasangan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dalam Pilpres 2024. Hal itu didasarkan pada posisi Golkar yang cukup kuat dalam KIB, sehingga membesar peluang untuk menyodorkan nama Ketum Golkar Airlangga sebagai capres.
“Kalau soal mungkin ya mungkin saja. Kans itu besar, mengingat Golkar saya kira cukup berpengaruh di lingkaran KIB,” ujarnya, Selasa (13/9).
Namun, lanjut Ray, elektabilitas Airlangga perlu untuk didongkrak. Berbeda dengan LPPM, Ray menilai keberhasilan Airlangga dalam bidang ekonomi tidak cukup mendongkrak popularitasnya.
“Istilah saya pekerjaan di belakang meja. Padahal yang dibutuhkan adalah posisi yang berhubungan langsung dengan masyarakat. Sayangnya Airlangga lebih memilih itu. Efeknya dia tidak begitu dikenal di kalangan masyarakat,” ujarnya.
Ray berpendapat meski Airlangga disebut berkinerja baik dalam bidang ekonomi, hal itu tidak cukup kuat untuk menjamin elektabilitasnya melesat.
“Yang mengerti itu ya sebagian pelaku ekonomi. Saya kira jumlahnya tidak akan lebih dari 10% dari total pemilih. Yang 10% ini belum tentu juga menyukai Airlangga. Bisa jadi mereka melihat capaian ekonomi karena kerja tim, bukan karena kerja Airlangga saja,” pungkasnya. ##
1 2
*Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
Halaman : 1 2