JAWA BARAT-Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, dan Partisipasi Masyarakat KPU Jawa Barat, Hedi Ardia, menegaskan bahwa Pilkada bukan sekadar ajang pertarungan figuritas calon pemimpin. Menurutnya, ada proses panjang dan krusial di baliknya, mulai dari pemutakhiran data pemilih, distribusi logistik, debat kandidat, kampanye, hingga penajaman visi misi.
Semua tahapan ini bermuara pada satu tujuan: menyelenggarakan Pilkada yang berkualitas dan menghasilkan pemimpin yang cakap.
Pernyataan Hedi disampaikan dalam sosialisasi sebelum Diskusi Pilkada bertajuk “Mencari Pemimpin Pilihan Rakyat” pada Minggu (30/6), di hadapan para wartawan anggota Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Jawa Barat.
Hedi mengapresiasi peran media dalam memberitakan informasi terkait Pilkada. Namun, dia mengingatkan agar pemberitaan tidak hanya fokus pada figuritas calon, tetapi juga memuat gagasan dan visi misi mereka.
“Media bisa berperan mendorong pemilih untuk mengenal calon dengan baik. Pemilih perlu diedukasi agar memilih pemimpin berdasarkan kapasitas dan gagasannya, bukan sekadar popularitas,” tegas Hedi.
Lebih lanjut, Hedi menjelaskan bahwa KPU Jabar saat ini tengah fokus pada pemutakhiran data pemilih melalui kegiatan Coklit (Pemutakhiran Data Pemilih Berkelanjutan). Hal ini dilakukan untuk memastikan data pemilih akurat dan berkualitas, sehingga meminimalisir potensi sengketa hasil Pilkada.
“Kami ingin data pemilih yang berkualitas. Contohnya, pemilih yang terdaftar sebagai TNI/Polri aktif pada Pemilu sebelumnya, namun sekarang sudah pensiun. Hal ini perlu diperbarui agar tidak terjadi perselisihan terkait data pemilih,” jelas Hedi.##
Penulis : Anis
Editor : Anis
Sumber Berita : JAWA BARAT
*Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.