Laporan: Annisa
PALEMBANG – KADIN Sumsel menyayangkan batalnya pembangunan Tol Prabumulih-Muara Enim di Sumatera Selatan. Padahal proyek ini diharapkan masyarakat akan membantu memperpendek perjalanan dari berbagai daerah ke Kota Palembang.
“Ini sungguh mengagetkan, harusnya gubernur Herman Deru dapat mempertahankan, sehingga tidak dicoret dari proyek strategis nasional (PSN),” kata ketua Kadin Sumsel, H Affandi Udji SE MM saat berkunjung ke Desa Banu Ayu, Kecamatan Empat Petulai Dangku, bersama Pj Bupati Muara Enim H Ahmad Rizali, Jumat (13/10).
Diketahui, proyek tol Prabumilih-Muara Enim yang memiliki panjang 64.5 kilometer dengan nilai investasi sekitar Rp24,11 triliun. “Dari Kadin berharap Pj Gubernur Sumsel, bapak Agus Fatoni dapat melobi ulang agar proyek ini bisa dilanjutkan. Dan kami yakin beliau bisa bersama dengan Pj Muaraenim tentunya,” ungkapnya.
Mantan ketua HIPMI Sumsel ini menyebut, pembangunan Tol sangat terasa manfaatnya. Apalagi jika terealisasi untuk menunjang rantai pasok sumberdaya alam dan pertanian yang ada di Sumsel.
“Kadin siap membantu sesuai dengan tupoksinya,” tambah Affandi.
Diberitakan sebelumnya, jalan tol ini direncanakan akan memiliki tiga simpang susun penting, yaitu Simpang Susun Indralaya, Simpang Susun Prabumulih, dan Simpang Susun Muara Enim.
Proyek ini merupakan bagian dari Jaringan Jalan Tol Trans Sumatera dan sebelumnya, seksi Indralaya-Prabumulih telah berhasil selesai dan beroperasi. Namun, pembangunan seksi Prabumulih-Muara Enim telah dibatalkan, meninggalkan banyak pengguna jalan yang kecewa.
Keputusan pembatalan proyek ini memunculkan pertanyaan besar tentang dampaknya pada mobilitas dan perkembangan ekonomi di Sumatera Selatan.
“Indonesia ini bukan hanya Jawa, sehingga perlu pembangunan yang menyeluruh,” tukasnya.
Sebelumnya, Pj Bupati Muara Enim, H Ahmad Rizali juga telah memberikan keterangan kepada para awak media bahwa penundaan pembangunan Tol Muara Enim-Prabumulih ini disebabkan oleh pendanaan karena agenda dari pemerintah pusat saat ini difokuskan untuk Pemilu 2024 sehingga untuk pembangunan jalan Tol Prabumulih-Muara Enim-Lubuk Linggau ditunda.
“Bukan batal tapi ditunda untuk Tol Muara Enim-Prabumulih,” ungkapnya.
Ditegaskannya, Pemkab Muara Enim optimis pembangunan jalan Tol Prabumulih-Muara Enim akan berlanjut, karena itu merupakan proyek strategis nasional. Sebagai proyeksi program Tol Trans Sumatera yang menghubungkan Palembang-Provinsi Bengkulu.
“Nanti setelah Pemilu, jika pemerintahan sudah stabil, sudah ada kepala daerah terpilih, pembangunan Tol Prabumulih-Muara Enim dilanjut. Karena persiapan untuk lahan, kita sudah siap,” terang Rizal. (*)
*Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.