LAMPUNG UTARA – Pekerjaan jalan usaha tani yang bersumber dari Dana Desa (DD) tahun 2024 di Desa Suka Maju Kecamatan Abung Tinggi Kabupaten Lampung Utara diduga mangkrak.
Hingga awal Maret 2025 pekerjaan Rabat Beton yang belum diketahui secara pasti nilai anggarannya itu tak kunjung rampung pembangunannya.
Pantauan di lokasi pekerjaan, nampak material batu dan pasir tertumpuk di pinggir kebun milik warga setempat, tidak ditemukan papan informasi kegiatan dan prasasti pekerjaan.
Menurut penuturan salah satu warga desa setempat, pekerjaan itu sempat dikerjakan awal tahun ini, namun tidak diketahui penyebabnya yang mengakibatkan pembangunan jalan akses ke kebun warga itu pada akhirnya tidak dilanjutkan.
“Memang benar berhenti dikerjakan, tapi tidak tahu persis kenapa enggak dilanjutkan pekerjaannya oleh Kades. Padahal itu proyek (desa) akhir tahun 2024 kemarin,” ujar warga disana, Kamis 06 Maret 2025.
Mangkraknya pekerjaan pembangunan jalan usaha tani itu dibenarkan oleh Sekretaris Desa (Sekdes) Suka Maju, Dedi Arisandi. Menurut keterangannya, pekerjaan itu memang belum rampung dikerjakan meski sudah dicairkan dana pembangunannya sejak November 2024 lalu.
“Perasaan sudah mulai berjalan (pembangunan) sejak kapan itu. Saya juga belum datang (meninjau) kesana akhir-akhir ini. Semenjak evaluasi dari Inspektorat, memang saya belum ke lokasi lagi,” kata dia.
Ia mengaku sudah sepekan terakhir tidak turun lapangan mengecek pekerjaan jalan usaha tani Rabat Beton tersebut. Ia berdalih penyebab mangkraknya pekerjaan disebabkan oleh faktor pekerja yang membangkang, hingga faktor cuaca akhir-akhir ini.
“Banyak pekerja yang ‘ngeyel’, dan belum lagi alasannya yang hujan lah, pokoknya cukuplah alasannya. Kalau belum selesai kan bahaya juga di kami (perangkat desa). Jadi memang harus dikerjakan, diselesaikan,” kilahnya.
Secara keseluruhan, Ia mengerti akan menjadi potensi permasalahan dan perhatian banyak pihak. Namun lagi-lagi faktor cuaca menjadi dalih yang digunakan. Sebab, kata dia, jika pihaknya bersikeras tetap melanjutkan, ditakutkan pembangunannya akan sia-sia karena berhadapan dengan hujan.
“Kami paham itu akan berpotensi bermasalah dan jadi perhatian banyak pihak. Tapi ya memang karena akhir-akhir ini hujan terus, kalau dikerjakan nanti buang-buang uang nganggur. Jadi sementara kami istirahat dulu, tapi sesegera mungkin mau dikerjakan,” ujar Dedi.
Kendati demikian, dirinya mengaku akan mencari solusi lain seperti menyerap pekerja dari luar desa untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut.
“Kalaupun sudah tidak ada lagi pekerja dari desa sini yang mau mengerjakan, kita akan cari pekerja dari luar desa. Kalau material ada semua, tersedia semua material dirumah,” tuturnya.
“Karena mengkhawatirkan juga, berpotensi bermasalah juga, apalagi dana sudah ditarik sejak November akhir, sampai sekarang kerjaan belum selesai,” katanya.
Apalagi, sambung dia, pada audit oleh Inspektorat dan kecamatan belum lama ini, pihaknya sudah menandatangani surat pernyataan untuk segera menyelesaikan pekerjaan ini.
“Pertengahan Februari Inspektorat melakukan monitoring dan evaluasi ke desa dan kita sudah menandatangani surat pernyataan akan menyelesaikan pembangunan jalan itu, dari Monev Kecamatan Abung Tinggi juga demikian. Intinya mana-mana pekerjaan yang belum selesai agar segera diperbaiki dan diselesaikan,” tandasnya.
Berdasarkan informasi pelaporan realisasi di situs Jaga yang terafiliasi langsung ke Komisi Pemberantasan Korupsi Dana Desa Suka Maju Kecamatan Abung Tinggi tahun 2024 dianggarkan senilai Rp787,8 juta rupiah, dan diantaranya dianggarkan untuk kegiatan Pembangunan/Rehabilitasi/Peningkatan/Pengerasan Jalan Usaha Tani senilai Rp119,9 juta rupiah.
Sayangnya, Kepala Desa Suka Maju, Ngadiran hingga berita ini ditayangkan belum dapat dikonfirmasi.
Penulis : Rudi Alfian
Editor : Nara J Afkar
Sumber Berita : Lampung Utara, Jalan Mangkrak
*Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.