Menag RI: UIN RIL Dapat Menjadi Rumah Peradaban

Sabtu, 13 September 2025 | 08:39 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BANDARLAMPUNG-Menteri Agama Republik Indonesia (Menag RI) Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, M.A, menegaskan bahwa peran perguruan tinggi keagamaan Islam tidak sekadar mencetak ilmuwan, melainkan harus melahirkan cendekiawan muslim. Hal itu disampaikan dalam kunjungan kerjanya ke UIN Raden Intan Lampung (RIL), Jumat (12/09/2025).

Dalam arahannya, Menag menyampaikan bahwa UIN tidak hanya bertugas melahirkan ilmuwan, melainkan harus mampu mencetak cendekiawan muslim. Ia menekankan adanya perbedaan antara ilmuwan, intelektual, dan cendekiawan.

Menurutnya, ilmuwan (scientist) hanya terbatas pada penguasaan ilmu dan metodologi, namun belum tentu mengamalkan apa yang dipahami. Sementara intelektual tidak hanya memahami ilmu, tetapi juga mengamalkannya dalam kehidupan. Namun, seorang cendekiawan memiliki derajat yang lebih tinggi karena selain memahami dan mengamalkan ilmu, ia juga mampu menghadirkan resonansi sosial di tengah masyarakat.

“Semua cendekiawan itu intelektual, tapi tidak semua intelektual itu cendekia. Semua intelektual itu ilmuwan, tapi tidak semua ilmuwan itu intelektual. Maka, yang paling tinggi adalah cendekia. Dia paham, dia mengamalkan, dan ada resonansinya dalam masyarakat. Nah, yang akan kita cetak di UIN ini bukan hanya ilmuwan, bukan hanya intelektual, tapi cendekiawan muslim,” ujar Menag.
Ia menekankan bahwa tanggung jawab UIN berbeda dengan kampus lain. Mahasiswa UIN tidak hanya dituntut mengerahkan konsentrasi pikiran (concentration), tetapi juga kontemplasi batin (contemplation).

“Ada ilmu yang ditemukan dengan konsentrasi, ada yang dengan kontemplasi, dan ada yang membutuhkan keduanya. Konsentrasi itu iqra, sementara kontemplasi adalah bismirabbik. Integrasi keduanya akan melahirkan keilmuan yang utuh,” jelasnya.

Baca Juga:  Mirza Ajak Kolaborasi Partai Politik untuk Perjuangkan Kebijakan yang Pro-Rakyat Lampung

Prof. Nasaruddin juga menyinggung pentingnya Kurikulum Berbasis Cinta. Ia mengingatkan bahwa formalitas belaka tidak akan membawa berkah, sementara ilmu yang lahir dari rasa dan keikhlasan akan mendarah daging.

“Tanpa cinta, tidak ada berkah. Banyak orang pintar tapi kurang ajar. Mengajar dengan rasa jauh lebih berkah daripada mengajar dengan sekadar rasio,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia berharap UIN RIL dapat menjadi rumah peradaban seperti Baitul Hikmah yang dulu pernah menjadi episentrum keilmuan Islam. “Saya ingin sekali Baitul Hikmah ada di Lampung ini. Ciri-ciri keilmuan itu harus terintegrasi. Jangan sampai UIN hanya melahirkan ahli ilmu tanpa arah, tapi harus melahirkan karya monumental yang lahir dari integrasi logika, rasa, dan spiritualitas,” ucapnya.
Lebih jauh, ia mengingatkan bahwa menjadi guru tidaklah mudah. Guru menurutnya adalah profesi suci yang membutuhkan ketulusan. Ia mencontohkan kisah Nabi Yusuf yang lebih memilih penjara daripada istana demi menjaga integritas.
“Ilmuwan sejati tidak takut kesepian, tidak takut penjara, bahkan nabi-nabi pun pernah dianggap gila. Kalau ilmuwan belum pernah dianggap gila, berarti belum ilmuwan sejati,” katanya.
Di hadapan sivitas akademika UIN RIL, Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta ini mendorong agar kampus hijau ini mampu menjadi pusat keilmuan yang berpengaruh, meski berada di luar Jawa.
“Buatlah kejutan. Episentrum keilmuan tidak harus di Jawa. Kita bisa membangunnya dari Lampung. Asal serius dan kompak,” pesannya.
Menutup arahannya, Menag mengingatkan pentingnya sikap arif dalam kehidupan. “Orang yang selalu mencari kesalahan orang lain berarti masih belajar. Jika sudah tidak menyalahkan orang lain dan tidak menyalahkan diri sendiri, itu tanda telah menjadi orang arif. Orang arif tidak mencari kambing hitam, tidak menepuk dada, tapi diam-diam menyelesaikan persoalan,” pungkasnya.
Menag menegaskan pentingnya sikap ikhlas dan pantang menyerah dalam menjalankan amanah akademik.

Baca Juga:  Lampung Perkuat Kolaborasi Riset untuk Industrialisasi Desa

“Tidak boleh mengeluh. Capek, capek mengeluh itu aqidah yang cacat. Kita hidup untuk mengabdi sebagai hamba, sebagai khalifah. Kalau capek jangan mengeluh. Kalau masih mengeluh, jangan jadi hamba,” tegasnya di hadapan pimpinan, dosen, dan mahasiswa.

Arahan Menag tersebut berlangsung di Ruang Teater Lantai 2 Gedung Academic and Research Center. Dalam kunjungan kerja di UIN RIL ini, Menag juga meresmikan dua fakultas baru yakni Fakultas Psikologi Islam dan Fakultas Sains dan Teknologi. Menag juga meninjau maket kampus, memastikan lokasi kedua fakultas baru, serta memantau perkembangan pembentukan Fakultas Kedokteran yang tengah diproses.


Penulis : Romy Agus


Editor : Rudi Alfian


Sumber Berita : UIN RIL

Temukan berita-berita menarik Lintas Lampung di Google News
*Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

Berita Terkait

Kontingen Lampung Siap Berlaga di PORNAS KORPRI XVII 2025
Meski Harga Pangan Lampung Relatif Stabil, BPS Minta Perhatian Beras dan Minyak Goreng
Ayoo Luncurkan Program Padat Karya!
Biar RI Gak Sama dengan Nepal, Ini Resepnya Versi Mardani…
Tambang Nikel di Raja Ampat Kembali Dibuka, DPR RI: Merusak Lingkungan!
KPU RI Batalkan SK 731 soal Data Capres dan Wapres yang tak Bisa Dibuka untuk Publik
Komisi XIII DPR Optimis UU Perlindungan Pembantu Rumah Tangga Disahkan Tahun Ini
Pemprov Lampung Ikuti Rakor Pengendalian Inflasi Daerah Tahun 2025

Berita Terkait

Selasa, 16 September 2025 - 20:05 WIB

Kontingen Lampung Siap Berlaga di PORNAS KORPRI XVII 2025

Selasa, 16 September 2025 - 20:00 WIB

Meski Harga Pangan Lampung Relatif Stabil, BPS Minta Perhatian Beras dan Minyak Goreng

Selasa, 16 September 2025 - 19:32 WIB

Ayoo Luncurkan Program Padat Karya!

Selasa, 16 September 2025 - 19:26 WIB

Biar RI Gak Sama dengan Nepal, Ini Resepnya Versi Mardani…

Selasa, 16 September 2025 - 17:53 WIB

KPU RI Batalkan SK 731 soal Data Capres dan Wapres yang tak Bisa Dibuka untuk Publik

Berita Terbaru

Lainnya

Hingga September 2025 Proyek APBD Lampung Utara Belum Ada

Selasa, 16 Sep 2025 - 20:50 WIB

#indonesiaswasembada

Kontingen Lampung Siap Berlaga di PORNAS KORPRI XVII 2025

Selasa, 16 Sep 2025 - 20:05 WIB

#indonesiaswasembada

Ayoo Luncurkan Program Padat Karya!

Selasa, 16 Sep 2025 - 19:32 WIB

#indonesiaswasembada

Biar RI Gak Sama dengan Nepal, Ini Resepnya Versi Mardani…

Selasa, 16 Sep 2025 - 19:26 WIB