Ditempat yang sama, Hj. Halimatus Sa’diyah SAg, MPdi Subkoordinator penyuluh di Kemenag Provinsi Lampung membawakan materi Penyuluh Agama dan Pendidikan Anti Politik Uang. Dikatakannya bahwa saat ini para penyuluh Kemenag Provinsi Lampung masif melakukan pendekatan keagamaan kepada masyarakat supaya menyadari akan pentingnya memiliki pemimpin hasil pemilu berkualitas tanpa mau menerima pemberian apapun dari para kontestan.
“Mari kita bertaubat dari kesalahan masa lalu jika pernah terlanjur menerima suatu pemberian apapun dari kontestan pemilu,” papar dia.
Sementara, Dra Ratna Fitriani Kabid Rehabilitasi Sosial pada Dinas Sosial Provinsi Lampung, menyampaikan bahwa pihaknya saat ini berusaha mewujudkan masyarakat ‘pemerlu’ pelayanan sosial menjadi ‘pemberi’ pelayanan sosial.
“Hal ini penting agar masyarakat pemilih tidak terjebak dalam politik uang pada Pemilu 2024 mendatang,” tutur Ratna.
Sementara itu, Budi Santoso Budiman Redaktur LKBN Antara, saat menyampaikan materi ‘Media Massa Melawan Hoaks Dalam Pemilu 2024’, mengajak masyarakat menghindari hoax sekaligus membantu menghentikan penyebarannya di media sosial dengan melakukan langkah-langkah berikut:
Pertama, kata Budi, Perhatikan judul informasi. Beberapa oknum kerap memasang judul yang menjebak artinya menarik masyarakat agar membacanya. Berita palsu biasanya memiliki judul yang mengejutkan agar membuat rasa penasaran. Isi kontennya pun biasanya terlihat provokatif dan memanfaatkan isu-isu yang sedang tren. Seperti isu penyebaran Covid-19 saat ini mulai banyak oknum-oknum yang memanfaatkan dengan menciptakan berita bohong.
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya