Penjajakan
Sementara itu Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menyebut pertemuan Puan dan Airlangga kental nuansa koalisi atau penjajakan, terlebih keduanya bertemu tanpa didampingi Ketum lain di KIB.
“Pertemuan ini untuk pengusungan, maka potensi bergabung golkar cukup terbuka, karena KIB berada dalam posisi sulit, mereka tidak ada tokoh yang berpengaruh, sekaligus tidak ada tokoh simbol kebersamaan,” tambahnya.
Meski berada dalam satu koalisi, Dedi melihat setiap Ketum telah menjalankan aksi mereka sendiri. Misalnya saja, Ketum PAN Zulkifli Hasan bertemu petinggi Partai Demokrat. Lalu Plt. Ketum PPP Mardiono yang menyatakan dukungan sejumlah kadernya untuk Ganjar Pranowo.
Sementara itu Ketum Airlangga melakukan pertemuan dengan Ketum Gerindra Prabowo dan terbaru, Puan Maharani. “Ini penanda KIB punya potensi pecah untuk Pilpres,” sebut Dedi.
Namun bicara dua nama kader PDIP, yaitu Puan dan Ganjar, keduanya disebut Dedi memiliki elektabilitas dan basis pendukung yang sama. “Terkonfirmasi pendukung PDIP lebih loyal. Ganjar dan Puan sebetulnya elektabilitas sama, sumber mereka dari kader PDIP. bukan dari tempat lain,” jelas Dedi.
Dari pertemuan Sabtu (8/10) lalu, jika PDIP berkoalisi dengan Golkar, maka pasangan yang paling bisa diusung adalah Puan-Airlangga, dengan catatan Ganjar dijanjikan masuk kabinet.
“Semua akan diuntungkan, Airlangga bisa masuk bursa capres tanpa harus kehilangan tiket, dan PDIP tetap punya Ganjar yang punya daya ungkit terhadap kelompok dibawah, dan akan mendapatkan posisi sebagai anggota kabinet di masa depan. Usia Ganjar masih muda, masih ada kesempatan untuk berlaga di pilpres 2029,” ungkap Dedi. ##
1 2
*Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
Halaman : 1 2