Juniardi mengatakan sosial media menciptakan sebuah budaya baru. Media sosial pada kelanjutannya tidak hanya mengajarkan bagaimana sebuah teknologi komunikasi dan informasi memberikan dampak, tetapi juga mengajarkan bagaimana sebuah teknologi komunikasi diserap dan diadopsi.
“Media Sosial merupakan suatu alat untuk kita bisa berinteraksi dan melakukan aktifitas atau komunikasi secara dua arah secara daring atau online. Saat ini media sosial tidak hanya digunakan sebagai media untuk berkomunikasi saja, namun media sosial juga kerap digunakan dalam kepentingan politik, pemerintahan, dan lain sebagainya. Termasuk media pers juga menggunakan media sosial menjadi market pembacanya, terutama media siber,” kata Juniardi.
Namun disamping media sosial berperan untuk kebutuhan saat ini, media sosial juga memiliki dampak negatif misalnya, dengan adanya media sosial yang memudahkan untuk mencari suatu informasi. Lalu banyak kasus Hoax yang dilakukan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.
“Ini bisa terjadi karena informasi mudah menyebar luas melalui media sosial. Selain itu, banyak juga terjadi kasus bullying melalui media sosial. Media sosial dapat berperan baik di era digital ini apabila digunakan atau diaplikasikan dengan baik dan bijak. Dan ini tergantung pada SDM, yang harus siap berhadapan dengan digitalisasi,” katanya.
Karena, kata Juniardi, jika salah salah dalam menggunakan media sosial akan berhadapan dengan UU ITE. Karena, munculnya UU No. 11 Tahun 2008 tentang ITE memberikan pembatasan yang lebih besar terhadap kebebasan berekspresi daripada perlindungannya.
1 2 3 4 Selanjutnya
*Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
Halaman : 1 2 3 4 Selanjutnya