Laporan : Heri Suroyo
JAKARTA – Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini menerima penghargaan dari Koordinatoriat Wartawan Parlemen dalam kategori Legislator Perekat Persatuan Bangsa. Penyerahan penghargaan dilaksanakan dalam Acara KWP 2023 di Komplek DPR/MPR Senayan Jakarta (2/10/2023).
Selain kategori personal, Fraksi PKS juga mendapat penghargaan sebagai Fraksi Peduli Kesejahteraan Umat, yang penerimaannya diwakili oleh Anggota Fraksi PKS Wisnu Wijaya Adiputra. Selain itu, Anggota Fraksi PKS yang juga Sekretaris Fraksi Ledia Hanifa Amalia menyabet penghargaan Legislator Pro Kecerdasan Literasi.
Penghargaan KWP diberikan setiap dua tahun sekali sebagai bentuk partisipasi publik dalam mengawal kinerja parlemen sekaligus mempublikasikan kerja-kerja anggota legislatif kepada masyarakat luas. Penilaian dilakukan oleh tim juri yang terdiri dari jurnalis, akademisi, hingga tokoh publik.
Jazuli Juwaini yang tidak dapat menerima langsung penghargaan karena sedang menjalankan tugas parlemen di luar negeri mengucapkan terima kasih dan apresiasi atas penghargaan untuk Fraksi PKS dan para anggotanya. Penghargaan ini bentuk apresiasi sekaligus motivasi agar Fraksi PKS terus menjadi yang terdepan di DPR dalam membela dan melayani kepentingan umat, kepentingan rakyat, serta dalam menjaga NKRI dan nasionalismenya berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
“Fraksi PKS akan terus membangun kolaborasi, merekat persatuan dan kesatuan diantara elemen bangsa untuk mewujudkan Indonesia yang bermartabat, maju, adil dan sejahtera,” ungkap Jazuli perihal kategori yang diraihnya.
Anggota DPR Dapil Banten ini menegaskan bahwa syarat Indonesia maju jika kita semua bersatu. Sejarah memberi pelajaran ratusan tahun bangsa kita tidak kunjung merdeka karena abesennya persatuan. Begitu bangsa ini bersatu di tahun 1908 lalu 1928 hingga 1945 bangsa Indonesia semakin kuat hingga bisa meraih kemerdekaan.
“Hari ini kalau kita cari-cari pasti ada saja perbedaan diantara anak bangsa. Tapi diantara perbedaan-perbedaan itu masih banyak titik temu yang kita bisa bekerjasama dan berkolaborasi. Seperti semboyan kita Bhinneka Tunggal Ika, bukan perbedaannya yang menjadi soal karena itu sunatulloh bahkan kekayaan kita, tapi bagaimana kita terus mengupayakan persatuannya,” terangnya.
Untuk itu, di momentum menjelang pergantian kepemimpinan nasional pada pemilu 2024 ini Jazuli Juwaini berharap semua pihak mengedepankan persatuan dan kesatuan bangsa di atas kepetingan politik yang ada. “Kontestasi dalam demokrasi hal yang biasa. Berbeda pilihan politik tidak membuat kita bermusuhan, tetapi jadikan sarana untuk berlomba lomba dalam kebaikan untuk kemajuan bangsa,” pungkas Jazuli..(“)
*Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.