Oleh: Doel Remos
PERSOALAN demi persoalan terus menggelayuti kita semua. Cerita dunia, demikian kkesimupulan saya melihat tontonan ini semua. Dari persoalan Covid 19 dengan, Delta, Omigron atau apalah yang menghiasi ruang otak kami rakyat ini.
Saya tidak tahu, Pemangku Bathin ini apakah juga merasakan apa yang dirasakan seluruh-atau mungkin sebagian masyarakat terhadap berbagai persoalan. Dari harga temnpe dengan kedelainya yang terus meroket, langkanya minyak goreng disana-sini. Sementara, semua pemangku bathin rakyat sibuk melangak-melongok, tinjau sana-tinjau sini. Yang ditinjau, proyek yang jadi program gak jalan-jalan-karena arahnya makin ngawur, kemudian muncul masalah tempe, minyak goreng selanjutnya gula, daging dlsb-mengingat Ramadhan dan Idul Fitri ku makin dekat.
……………sibuk melangak-melongok, tinjau sana-tinjau sini. Yang ditinjau, proyek yang jadi program gak jalan-jalan-karena arahnya makin ngawur, kemudian muncul masalah tempe, minyak goreng selanjutnya gula, daging dlsb-mengingat Ramadhan dan Idul Fitri ku makin dekat………
Pemangku Bathin Rakyat! bukan tinjau sana-tinjau sini, pelangak pelongok yang dilakukan, menghabiskan minyak, merusak mobil dinas alias mengambil sppd pada akhirnya. Mestinya kalian menjawab semua ini dengan segera dan tuntas. Persoalannya gimana kedelai lebih murah meski negara ini impor. Minyak goreng turun dan tersedia karena negeri ini ada pabrik minyak goreng. Lalu, waspadai tengkulak gula, telor dan macam-macam lainnya karena lebaran agamaku sebentar lagi.
Biasanya, gula, telor dan daging akan jadi persoalan. Sudah kah Anda berfikir tentang ini. Karena, persoalan ini akan terus berulang. Karena kita gak pernah berfikir untuk rakyat. Satu lagi, 140 M dana bansos sudah jelaskah? Apakah sudah terdistribusi? Atau masih mandek yang bunganya entah untuk siapa? Sementara harga minyak non subsidi, tenag-tenang saja merusak kantong seluruh rakyat Indonesia! Kita kelak dimintai pertanggungjawaban loo setelah Anda menjadi Pemangku Bathin Rakyat!!!
*Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.