Jaminan Ketersediaan Bahan Pokok Harus Dibarengi Stabilitas Harga

Rabu, 6 Maret 2024 | 15:10 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Apalagi, tambah dia, ada cadangan sekitar 1 juta ton beras sehingga ketersediaan beras hingga Lebaran terjamin.

Selain itu, ujar Ketut Astawa, komoditas jagung sudah mulai panen di beberapa daerah sehingga harga jagung lebih terjangkau.

Pasokan kedelai terbilang cukup, sedangkan impor bawang putih juga masih berlangsung untuk menjaga ketersediaan di pasar.

Ketut Astawa memperkirakan harga cabai akan berfluktuasi. Harga cabai besar diperkirakan naik, karena petani cabai di Jawa Timur waktu panennya mundur dari jadwal.

Sedangkan harga telur dan daging ayam ras, jelas dia, akan mengalami kontraksi karena terjadi peningkatan permintaan yang dibarengi dengan peningkatan harga pakan ayam.

Ketut Astawa berharap ada jaminan kecepatan dan kelancaran dalam pelaksanaan gerakan pangan murah di setiap daerah, mengoptimalkan penggunaan anggaran untuk memfasilitasi dan pendistribusian pangan ke sejumlah daerah yang mengalami defisit pangan.

Baca Juga:  BBM Non Subsidi Kok Krisis, Ada Apa!?

Guru Besar Fakultas Pertanian, Universitas Lampung, Bustanul Arifin berpendapat tantangan terberat pada 2024 ini adalah bagaimana kita mewujudkan kinerja ekonomi makro dan pertanian dengan baik.

Fenomena kenaikan harga bahan pokok jelang Ramadan dan Lebaran, ujar Bustanul, merupakan gambaran dari timpangnya antara pertumbuhan pertanian dan ekonomi kita.

Bila pertumbuhan ekonomi nasional sekitar 5,05%, ujar Bustanul, pertumbuhan sektor pertanian nasional hanya 1,3%. Pengaruh El Nino, tegasnya, ikut menekan pertumbuhan sektor pertanian dan mengerek harga komoditas pertanian.

Menurut Bustanul harga beras yang terkerek naik tidak bisa hanya diatasi dengan impor semata, permasalahan di sektor distribusi juga harus segera diperbaiki.

Apalagi, tambah dia, negara eksportir beras seperti India menjelang Pemliu pada Mei mendatang pemerintahnya melarang ekspor beras untuk menahan harga beras di dalam negerinya tetap terjangkau.

Baca Juga:  Ketua Tim Pembina Posyandu Lampung  Dorong Transformasi Layanan Dasar

Bustanul memperkirakan harga beras tidak akan kembali ke Rp12. 000 per kilogram, tetapi akan terjadi keseimbangan baru.

Pada kesempatan itu, wartawan senior, Saur Hutabarat berpendapat, dalam jangka pendek untuk kebutuhan Ramadan ketersediaan beras kemungkinan tidak ada masalah.

Namun, ujar Saur, untuk jangka panjang India dengan populasinya yang tumbuh 0,9% memiliki kewajiban di dalam negerinya untuk memperkuat pasokan pangannya.

Menurut Saur, Indonesia harus mempersiapkan diri dengan bijaksana, jangan sampai kebijakan di sektor pangan nasional tidak mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri. Apalagi, tegasnya, pemerintah ada rencana memberi makan gratis kepada masyarakat. “Harus dipikirkan berasnya dari mana?” pungkas Saur. (*)

Temukan berita-berita menarik Lintas Lampung di Google News
*Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

Berita Terkait

Santiaji Jurnalistik dan Kehumasan 2025, Dorong Sinergi Pers dan Praktisi Kehumasan Bangun Kredibilitas Pemerintah di Masyarakat
JMSI Lampung Dukung Gubernur Mirza Bangun Jembatan Kepercayaan Antara Pemerintah dan Masyarakat
Raih Gelar Doktor Dengan Nilai cumlaude, Ariawan : Semoga dapat memberikan motivasi kepada teman” jurnalis lainya
Pemprov Lampung Tingkatkan Kualitas Pelaksanaan Program Nasional, Perkuat Sinergi Pusat-Daerah untuk Kebermanfaatan bagi Masyarakat Lampung
Mahasiswa Hukum Didorong Wujudkan Penegakan Hukum yang Berkeadilan dan Berempati melalui National Moot Court Competition Piala Prof. Hilman Hadikusuma Tahun 2025
Tinjau Pelaksanaan Uji Kompetensi Guru, Pemprov Lampung Dorong Peningkatan Mutu Pendidikan Menuju Indonesia Emas 2045
Kapolres Kukuhkan Nomenklatur Pamapta Mesuji
Ancang-Ancang Hadapi Demo, Polres Lampura pun Berlatih

Berita Terkait

Sabtu, 18 Oktober 2025 - 21:01 WIB

Santiaji Jurnalistik dan Kehumasan 2025, Dorong Sinergi Pers dan Praktisi Kehumasan Bangun Kredibilitas Pemerintah di Masyarakat

Sabtu, 18 Oktober 2025 - 18:55 WIB

JMSI Lampung Dukung Gubernur Mirza Bangun Jembatan Kepercayaan Antara Pemerintah dan Masyarakat

Sabtu, 18 Oktober 2025 - 17:19 WIB

Raih Gelar Doktor Dengan Nilai cumlaude, Ariawan : Semoga dapat memberikan motivasi kepada teman” jurnalis lainya

Sabtu, 18 Oktober 2025 - 15:31 WIB

Pemprov Lampung Tingkatkan Kualitas Pelaksanaan Program Nasional, Perkuat Sinergi Pusat-Daerah untuk Kebermanfaatan bagi Masyarakat Lampung

Sabtu, 18 Oktober 2025 - 15:28 WIB

Mahasiswa Hukum Didorong Wujudkan Penegakan Hukum yang Berkeadilan dan Berempati melalui National Moot Court Competition Piala Prof. Hilman Hadikusuma Tahun 2025

Berita Terbaru