LAMPUNG SELATAN — Institut Teknologi Sumatera (ITERA) melalui kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) mengadakan program parenting bertema “Agar Al-Qur’an Menerangi Kehidupan” di Pondok Pesantren Daarul Amin, Desa Negara Ratu 2, Kecamatan Natar, Lampung Selatan, pada Ahad, 5 Oktober 2025. Program ini dirancang untuk memperkuat peran keluarga dalam membangun karakter Qur’ani bagi anak, terutama santri yang sedang menempuh pendidikan di pesantren.
Kegiatan yang diikuti oleh ratusan wali santri dan masyarakat tersebut menghadirkan pemateri Ustadz Muhamad Kumaidi, M.H.I, dosen Agama Islam ITERA. Dalam penyampaiannya, beliau menekankan bahwa keluarga merupakan pusat pendidikan utama yang harus mampu menjadi tempat tumbuhnya kecintaan terhadap Al-Qur’an.
“Di tengah arus teknologi yang begitu cepat, keluarga harus tetap menjadi benteng utama. Cahaya Al-Qur’an harus hadir di rumah, tidak hanya dibaca, tetapi dipahami, diamalkan, dan menjadi gaya hidup,” tutur Ustadz Kumaidi di hadapan para peserta.
Kegiatan dimulai dengan penyambutan wali santri dan registrasi peserta. Setelah pembukaan dan lantunan tilawah Al-Qur’an, pimpinan pesantren menyampaikan sambutan yang menekankan pentingnya sinergi antara pondok pesantren dan orang tua dalam mendidik santri. Acara juga dimeriahkan oleh penampilan tahfidz, kreasi seni, dan hafalan dari para santri sebagai bentuk apresiasi kepada orang tua yang hadir.
Dalam sesi inti parenting, peserta diajak memahami kembali peran keluarga dalam membimbing interaksi anak dengan Al-Qur’an. Materi disampaikan secara sistematis mulai dari kewajiban membaca, mentadabburi, menghafal, hingga mengamalkan Al-Qur’an. Peserta juga diajak untuk melakukan refleksi diri terkait kebiasaan keluarga dalam berinteraksi dengan Al-Qur’an selama ini. Metode penyampaian yang interaktif membuat peserta dapat menyampaikan pertanyaan dan berdiskusi langsung mengenai tantangan pengasuhan anak di era digital.
Ustadz Kumaidi menekankan bahwa membangun keluarga Qur’ani bukanlah proses instan, melainkan usaha bertahap yang memerlukan keteladanan orang tua. Beliau menambahkan bahwa rumah yang dipenuhi tilawah, penguatan iman, dan akhlak Qur’ani akan mampu membentuk karakter anak secara lebih kuat dan berkelanjutan.
Setelah sesi materi dan tanya jawab, kegiatan dilanjutkan dengan ramah tamah antara orang tua, asatidz, dan pihak pesantren. Suasana kekeluargaan tampak kuat ketika para wali santri dapat menyapa putra-putri mereka dalam momen penjengukan. Kegiatan ditutup dengan pelaksanaan shalat Dzuhur berjamaah sebagai bentuk peneguhan semangat kebersamaan dalam nilai-nilai islami.
Ponpes Daarul Amin menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya program ini dan berharap sinergi dengan ITERA dapat terus berlangsung, khususnya dalam upaya memperkuat pendidikan karakter Qur’ani bagi generasi muda.
Penulis : Yulizar
Editor : Ahmad Novriwan
*Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.















