Desa Sumber Arum Dihujani Sumur Bor, Sayang Ada Yang Terbengkalai

Senin, 19 Mei 2025 | 21:33 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

LAMPUNG UTARA – Fenomena pembangunan sumur bor di desa Sumber Arum Kecamatan Kotabumi yang jumlahnya kini mencapai puluhan unit. Semangat pengeboran ini dikhawatirkan akan berdampak pada rusaknya  ekosistem dan pengurangan debit air.

Meskipun dalil yang digunakan oleh oknum Kepala Desa pembangunan berdasarkan hasil musyawarah mufakat warga yang membutuhkan sumber air untuk keperluan pertanian sayur, hal itu tidak serta-merta bisa dibenarkan.

“Seyogyanya harus ada pembatasan. Mengingat pengeboran air yang masif dapat merusak lingkungan. Terlebih, di suatu wilayah bisa ditemukan sampai puluhan unit yang jaraknya berdekatan dalam satu desa,” kata salah satu pejabat di DLH Lampura , Senin 19 Mei 2025.

Pada Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Lampung Utara memuat isu pembangunan yang ramah lingkungan.

Menurut dia, Pembangunan ramah lingkungan dimaksudkan agar semua elemen memahami betapa pentingnya menjaga ekosistem. Termasuk soal pembuatan sumur yang memanfaatkan air bawah tanah dengan cara pengeboran tidak dilakukan secara masif.

Baca Juga:  Puluhan Warga Lampung Utara Keracunan, Diduga Usai Santap Kiriman Punjungan Pesta

“Bayangkan saja, jika di satu tempat (wilayah) dilakukan eksploitasi secara berlebihan, dengan membuat lubang pori-pori pada bumi. Maka bumi akan rusak, berongga, debit air berkurang, dan akan menjadi bom waktu. Tidak menutup kemungkinan Lampung Utara akan menjadi Lapindo jilid II,” beber dia.

Sementara itu, menurut Kades Sumber Arum, Mulyadi ketika dikonfirmasi di kantor desa berdalih pembangunan sumur bor oleh Pemdes mengacu pada hasil musyawarah desa. Warga yang berprofesi sebagai petani sayur membutuhkan air untuk memelihara tanamannya.

“Ya itu hasil musyawarah mufakat warga. Untuk menanam sayur. Karena Desa Sumber Arum ini kan terkenal sebagai sentra penghasil sayuran,” kata Mulyadi.

Namun, ada hal menarik terkait anggaran yang dikucurkan untuk membuat satu unit sumur bor yang nilainya mencapai puluhan juta.

Salah satu contoh, pembangunan sumur bor yang terletak di Dusun III Desa Sumber Arum tahun anggaran 2025 menelan anggaran senilai Rp36 juta rupiah lebih.

Baca Juga:  Meski B2B, Timwas DPR Tegaskan Jemaah Haji Furoda Wajib Dilindungi Negara

Menara dengan perkiraan ketinggian 3 meter dan tandon air (toren) dengan kapasitas 1.050 liter menggunakan rangka besi siku oplosan dan kayu kaso sebagai penyangga alas atap.

Mirisnya lagi, tak jauh dari lokasi pembangunan, ditemukan sumur bor hasil pembangunan tahun 2023 melalui Dana Desa dengan anggaran Rp37 juta lebih keadaannya yang rusak dan terbengkalai.

Sedangkan menurut pengakuan pengusaha sumur bor, dirinya mengaku sering mengerjakan pembangunan sumur bor milik desa di Lampung Utara. Untuk biaya, dirinya mematok harga Rp18 juta termasuk menara dan tandon air ditambah aksesoris perpipaan.

“Kalau desa lain saya ambil Rp18 juta ngebor keluar air terus tiang tower dan gentong, diluar semenan (lantai) dan kran air,” ujar Toni.


Penulis : Rudi Alfian


Editor : Nara


Sumber Berita : Lampung Utara

Temukan berita-berita menarik Lintas Lampung di Google News
*Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

Berita Terkait

Saksi Ahli Polda Absen Sidang, PH Terdakwa WO
Kepemimpinan Solid, Rektor UIN RIL Apresiasi Penyelenggaraan Haji 2025
Soal Konflik Iran-Israel, Andina Narang: Jangan Sampai Ada WNI yang Jadi Korban
RUU Penyiaran Dinilai Tak Relevan, DPR Usul Pisahkan Aturan untuk OTT dan TV Konvensional
Tingkatkan Kualitas SDM, ITBA DCC Lampung Kirim Dosennya Ikuti Training Nasional Pembelajaran Koding KEMDIKDASMEN
Kepala BPN dan Ketua PCNU Mesuji Teken PKS, Berikut Isi Perjanjiannya
Pelaku Penembakan di Arena Sabung Ayam Waykanan Menangis di Ruang Sidang Mengakui Kesalahan
Rapat Sinkronisasi Program Perumahan 2025, Lampung Komit Wujudkan Hunian Layak dan Tingkatkan Kesejahteraan Rakyat

Berita Terkait

Selasa, 17 Juni 2025 - 21:35 WIB

Saksi Ahli Polda Absen Sidang, PH Terdakwa WO

Selasa, 17 Juni 2025 - 21:24 WIB

Kepemimpinan Solid, Rektor UIN RIL Apresiasi Penyelenggaraan Haji 2025

Selasa, 17 Juni 2025 - 17:12 WIB

Soal Konflik Iran-Israel, Andina Narang: Jangan Sampai Ada WNI yang Jadi Korban

Selasa, 17 Juni 2025 - 17:09 WIB

RUU Penyiaran Dinilai Tak Relevan, DPR Usul Pisahkan Aturan untuk OTT dan TV Konvensional

Selasa, 17 Juni 2025 - 16:26 WIB

Tingkatkan Kualitas SDM, ITBA DCC Lampung Kirim Dosennya Ikuti Training Nasional Pembelajaran Koding KEMDIKDASMEN

Berita Terbaru

#CovidSelesai

Saksi Ahli Polda Absen Sidang, PH Terdakwa WO

Selasa, 17 Jun 2025 - 21:35 WIB

#indonesiaswasembada

Kepemimpinan Solid, Rektor UIN RIL Apresiasi Penyelenggaraan Haji 2025

Selasa, 17 Jun 2025 - 21:24 WIB