LAMPUNG UTARA – Pembangunan Jalan Usaha Tani (JUT) onderlagh (Telford) di Desa Kali Cinta, Kecamatan Kotabumi Utara, kabupaten setempat berpotensi menuai konflik dengan kondisi pengerjaan yang disinyalir tak mengikuti spesifikasi teknis.
Pekerjaan yang bersumber dari Dana Desa tahun 2024 tersebut secara kacamata ilmu teknik sipil sangat terlihat tak memenuhi syarat mutu pekerjaan.
Mulai dari pemasangan dan pemilihan dimensi batu pecah 10×15 CM yang seharusnya mengikuti standar SNI analisa teknis, namun kenyataan dilapangan banyak batu pecah yang tak masuk kriteria ukuran dimaksud. Sehingga, pada penyusunan batu belah banyak ditemukan sisi yang tidak berhimpitan.
Pada batu kancing 4×7 CM, pemasangan dilapangan diduga tidak diberlakukan secara maksimal. Termasuk pada batu pengunci ukuran 15×20 CM yang menjadi tumpuan kekuatan tepi jalan, banyak ditemukan bertaburan tidak terpasang dengan baik.
Oknum Kepala Desa Kali Cinta inisial S saat dikonfirmasi awak media mengatakan pihaknya telah menyelesaikan pekerjaan jalan onderlagh, namun belum diserahterimakan dengan LPM dan BPD setempat yang mewakili masyarakat desa.
Menurutnya, pekerjaan telah sesuai dengan kebutuhan yang ada. Dirinya mengkalim pekerjaan jalan dimaksud telah sesuai dengan rencana, bahkan jalan tersebut masih di portal (tutup) selama belum diserahterimakan.
“Jalan itu pakai pasir dasar, saya beli puluhan rit (mobil) untuk jalan itu. Jalan itu juga di gilas menggunakan wales (vibro roller), pekerjaannya ya begitu sama seperti yang dilapangan. Sudah selesai, tapi memang belum diserahterimakan, karena mau diserahterimakan secara keseluruhan dengan pekerjaan Siring pasang dan sumur bor,” kata dia, saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon selulernya, Jumat, 13 September 2024.
Namun, saat dikonfirmasi ulang dengan mengirimkan bukti foto lapangan, pihaknya berdalih akan memperbaiki kembali.
“Yang kurang bagus nanti diperbaiki,” balasnya singkat.
Terpisah, Kasi Pembangunan desa, Maman Suryadi membenarkan terkait pembangunan jalan onderlagh dengan pajang hampir 1 kilometer dan lebar 2,5 meter.
“Sebelumnya panjang jalan enggak sampai segitu, ada jalan setapak yang dihibahkan warga untuk jalan, sehingga panjangnya sekarang kalau tidak salah 967 meter. Ada pekerjaan siring (galian parit) juga, memang belum selesai, belum diserahterimakan,” jelas Maman.
“Yang ngerjainnya itu pak Gatot, ada warga sini juga yang diberdayakan untuk ikut kerja,” timpalnya lagi.
Sayangnya, Pendamping Desa Teknik Infrastruktur Kecamatan Kotabumi Utara, Muslim, hingga berita ini ditayangkan tidak dapat dikonfirmasi.
Penulis : Rudi Alfian
Editor : Nara
Sumber Berita : Lampung Utara
*Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.