Infrastruktur dan sumber daya manusia dalam bidang keamanan siber, tambah Rerie, harus menjadi prioritas dalam upaya beradaptasi dengan ekonomi global yang terus bertumbuh di tengah terpaan krisis.
Rerie, yang juga anggota Komisi X DPR RI dari Dapil II Jawa Tengah itu menilai, berhadapan dengan ragam perubahan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi, suatu negara tidak dapat bertumbuh dan berkembang sendiri.
“Kolaborasi dalam berbagai bidang antar instansi mesti diperkuat dalam menyikapi berbagai perubahan global itu,” ujar Rerie.
Staf Khusus Menteri Komunikasi dan Informatika Bidang Digital dan Sumber Daya Manusia, Dedy Permadi berpendapat potensi global, regional dan nasional ekonomi digital saat ini demikian besar. Proyeksi global untuk ekonomi digital pada 2025, menurut Dedy, valuasinya diperkirakan mencapai US$23 triliun atau 24,3% dari PDB global.
Sedangkan potensi ekonomi digital tingkat nasional pada 2021 mencatat valuasi ekonomi senilai US$70 miliar atau senilai lebih dari Rp1.000 triliun. Angka tersebut, jelas Dedy, diproyeksikan mencapai US$315 miliar atau berkisar senilai Rp4.500 triliun pada 2030. “Itu potensi sangat besar,” ujar Dedy.
Perkembangan ekonomi digital itu, tambah Dedy, tidak terlepas dari dorongan penetrasi internet di tanah air yang saat ini tercatat 77,02%.
Dedy menilai peran ekonomi digital dalam pertumbuhan ekonomi nasional akan semakin besar. Apalagi, ujarnya, ekonomi digital sudah terbukti sebagai salah satu sektor yang cepat pulih dari dampak pandemi.
1 2 3 4 Selanjutnya
*Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
Halaman : 1 2 3 4 Selanjutnya