Wakil Ketua MPR: Perlu Kebijakan Kemandirian Pangan

Sabtu, 19 Februari 2022 | 10:32 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Laporan : Heri Suroyo

JAKARTA – Wakil Ketua MPR dari Fraksi Partai Demokrat, Syarief Hasan meminta pemerintah agar membuat kebijakan afirmasi atas produk-produk kebutuhan pokok Rakyat. Rakyat belum terbebas dari kenaikan harga Minyak Goreng kini harga kedelai sebagai bahan baku pembuatan tahu dan tempe mengalami kenaikan.

“Tahu dan tempe termasuk makanan pokok sebagian besar rakyat Indonesia, sementara kebutuhan pasokan kedelei mengandalkan impor, maka harga kedelai ini sangat bergantung pada dinamika pasar global. Inilah yang membuat harganya sangat fluktuatif dan mempengaruhi pengrajin tahu dan tempe di Indonesia. Pemerintah harusnya punya mitigasi dan strategi yang tepat menyikapi hal ini,” ujar Politisi Senior Partai Demokrat ini.

Menteri Koperasi dan UKM di era Presiden SBY ini mengungkapkan bahwa mayoritas pengrajin tahu dan tempe adalah pelaku UMKM. Ketika harga bahan baku kedelai ini naik, maka akan sangat mempengaruhi kemampuan dan skala produksinya. Bahkan tidak jarang kenaikan bahan baku ini membuat banyak UMKM yang mengalami kebangkrutan.

Baca Juga:  Hinca Panjaitan Usul Polri Rutin Merotasi Polantas

“Saya kira pemerintah harus serius soal kemandirian komoditas kedelai ini dan menjaga iron stock untuk menjamin supply. Hal ini sangat beralasan karena tahu dan tempe telah menjadi bagian melekat dari kehidupan rakyat. Tanpa adanya tahu dan tempe, rasanya ada yang kurang dari masakan yang tersaji. Inilah fakta yang mesti diperhatikan betul-betul oleh pemerintah,” kata Syarief.

Ia menekankan agar pemerintah tidak saja terpaku pada impor semata. Sebagaimana kenaikan harga kedelai yang sekarang terjadi, hal ini karena tingginya permintaan dari China sebagai konsumen kedelai terbesar di dunia, sementara pasokan dari produsen kedelai terbesar yakni AS dan Brazil terjadi kelangkaan karena kegagalan panen. Jadi, kita tidak bisa berharap dari dinamika pasar global yang juga sangat fluktuatif.

Baca Juga:  Dialog Legislator dan Usahawan Lampung, Bahas Infrastruktur dan Sayangkan Efisiensi

“Jika kita hanya berharap dari impor semata, maka kita tidak bisa memberi kepastian terhadap kelanjutan produksi pengrajin tahu dan tempe. Jika harga di pasaran global naik, imbasnya harga tahun dan tempe juga naik. Karena kenaikan ini, kelanjutan berusaha pelaku UMKM menjadi terancam, serta konsumen juga merugi. Jadi, langkah paling mungkin menjamin kepastian ini adalah kemandirian pangan, atau substitusi komoditas kedelai,” tutup Syarief. (*)

Temukan berita-berita menarik Lintas Lampung di Google News
*Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

Berita Terkait

Butuh Dukungan semua Pihak untuk Wujudkan Cita-Cita RA Kartini
Polres Tulang Bawang Amankan Ibadah Hari Raya Galungan di 12 Pura
Pemprov Lampung Targetkan 3,5 Juta Ton Padi di 2025 Musim Tanam Kedua
Kejari Geledah Kantor Bawaslu Mesuji 5 Jam, Terkait Dana Hibah Pilkada
HAKI bagi Perajin Ukir Mebel Jepara
Hashim dan Eddy Soeparno Bertemu Tony Blair, Bahas Energi Terbarukan
Jihan: Tantangan Guru Hari Ini, Pergeseran Karakter Moral,
Wulan Mirza Kunjungi Korban Banjir Panjang,
Tag :

Berita Terkait

Rabu, 23 April 2025 - 21:30 WIB

Butuh Dukungan semua Pihak untuk Wujudkan Cita-Cita RA Kartini

Rabu, 23 April 2025 - 20:36 WIB

Polres Tulang Bawang Amankan Ibadah Hari Raya Galungan di 12 Pura

Rabu, 23 April 2025 - 18:56 WIB

Pemprov Lampung Targetkan 3,5 Juta Ton Padi di 2025 Musim Tanam Kedua

Rabu, 23 April 2025 - 17:55 WIB

Kejari Geledah Kantor Bawaslu Mesuji 5 Jam, Terkait Dana Hibah Pilkada

Rabu, 23 April 2025 - 11:41 WIB

HAKI bagi Perajin Ukir Mebel Jepara

Berita Terbaru

#indonesiaswasembada

Butuh Dukungan semua Pihak untuk Wujudkan Cita-Cita RA Kartini

Rabu, 23 Apr 2025 - 21:30 WIB

#indonesiaswasembada

Polres Tulang Bawang Amankan Ibadah Hari Raya Galungan di 12 Pura

Rabu, 23 Apr 2025 - 20:36 WIB

#indonesiaswasembada

Pemprov Lampung Targetkan 3,5 Juta Ton Padi di 2025 Musim Tanam Kedua

Rabu, 23 Apr 2025 - 18:56 WIB

#indonesiaswasembada

Kejari Geledah Kantor Bawaslu Mesuji 5 Jam, Terkait Dana Hibah Pilkada

Rabu, 23 Apr 2025 - 17:55 WIB

#indonesiaswasembada

HAKI bagi Perajin Ukir Mebel Jepara

Rabu, 23 Apr 2025 - 11:41 WIB