LAMPUNG UTARA – Malam tiba-tiba menjadi riuh rendah. Puluhan mobil dinas beragam model berada di halaman Inspektorat Lampung Utara semalam, Rabu 14 Mei 2025.
Dari keberagaman kendaraan tersebut, mobil ber sirine dan sejenisnya turut dibawa. Rombongan tersebut ada di bawah payung yang namanya “Tim Saber Pungli”. Fokus utamanya, malam kemarin, mengamankan pemalak-pemalak tronton yang membawa Batubara ke Bandarlampung.
Dan kenyataannya? Sia-sia!. Puluhan mobil milik pemerintah daerah plus mobil sirine pulang tak membawa satupun hasil tangkapannya. Kehadiran tim mbak menyambut kehadiran menteri.
Berkaca dari model yang dilakukan, memang sulit mengamankan jalur utara via Jalinsum dari kalangan pemalak jika caranya demikian. Aksi palak memalak ini akan terus bergentayangan jika pola dan modelnya seperti ini.
Banyak aspek yang harus dibenahi internal maupun eksternal Tim. Tanpa bermaksud mencurigai. Karena tak dipungkiri ada oknum yang menggantungkan hidupnya dengan cara ini, memalak!.
Seperti apapun kerja yang dilakukan Tim Saber Pungli Lampung Utara, ya hanya sekedar seremoni dan memenuhi perintah, jika tanpa dilakukan pembenahan di sana-sini. Bagaimana roda bisnis akan berjalan dengan baik, jika situasi ini terus terpelihara tanpa aksi berarti.
Sementara tegas, pernyataan resmi Polda Lampung lewat Kabid Humas, Kombes Pol Yuni Iswandari Yuyun sesaat setelah penangkapan preman pemalak di Pasar Gudang Lelang Teluk Betung, Selasa kemarin.
Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Pol Yuni Iswandari Yuyun mengatakan, penangkapan ini merupakan bagian dari Operasi Pekat Krakatau 2025 yang gencar digelar jajaran Polda Lampung untuk memberantas aksi premanisme di ruang-ruang publik.
Upaya ini menegaskan komitmen kepolisian untuk tidak memberi ruang bagi aksi premanisme di wilayah hukum Polda Lampung. “Premanisme dengan modus apa pun tidak akan kami toleransi,” tegas Yuni.
Penulis : Anis
Editor : Romy
Sumber Berita : Lampung Utara
*Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.