Laporan: Anis
JAKARTA-Anggota Komite III DPD RI asal Kalimantan Utara, Hasan Basri menilai tidak ada radikalisme dan terorisme di masjid. Pernyataan keras Hasan Basri ini menanggapi statemen Direktur Keamanan Negara Badan Intelijen dan Keamanan Polri, Brigjen Umar Effendi.
“Tak ada radikalisme dan ekstrimisme di masjid sehingga tidak perlu dipetakan,” ujar Hasan Basri, (29/01).
Senator asal Kalimantan Utara, Hasan Basri juga menilai tindakan yang dilakukan oleh Polri justri akan meresahkan masyarakat dan berpotensi memecah belah antara komunitas masjid dengan TNI serta Polri.
Hasan Basri juga mengatakan pemetaan masjid itu seolah menempatkan Islam sebagai sumber penyebaran radikalisme. “Rencana pemetaan ini, secara tidak langsung akan menimbulkan dugaan framing negatif dan tindakan yang tidak adil terhadap umat islam. Pemetaan seperti ini seharusnya dikaji dahulu dengan cermat, sebelum diwacanakan,” Tegas Hasan Basri.
Hasan Basri bersepakat dengan Wakil Presiden ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla yang tidak setuju dengan pemetaan masjid. “Betul sekali apa yang disampaikan Pak JK, tidak ada yang pernah mengacau negara lewat masjid. Tak pernah ada dibaiat di masjid, macam-macam. Justru aksi dan paham radikalisme berasal dari rumah kontrakan. Seperti aksi-aksi pembuatan bom, membentuk kelompok-kelompok dan jaringan, bahkan membuat aksi radikalisme,” kata Hasan Basri.##
*Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.