Syarif: Pilih Pemimpin Nasional yang Banyak Pendukungnya

Minggu, 28 Januari 2024 | 13:48 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Laporan : Heri Suroyo
JAKARTA – Wakil Ketua MPR Prof. Dr. Sjarifuddin Hasan memberikan kisi-kisi untuk memilih pemimpin nasional dalam Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2024. Untuk memilih pemimpin nasional, pilihlah pemimpin yang terbaik di antara pilihan yang ada. Pemimpin yang memiliki pengalaman dalam memimpin, mempunyai ketegasan, dan terbukti sudah berprestasi.

“Dan, banyak yang menyatakan bahwa dia adalah pemimpin yang terbaik. Banyak pendukungnya yang menyatakan bahwa dialah yang diharapkan menjadi pemimpin nasional,” kata Sjarifuddin Hasan dalam Forum Diskusi Publik dengan tema “Pemilu 2024: Menakar Kepemimpinan Nasional” di GOR Desa Jambudipa, Warungkondang, Cianjur, Sabtu (27/1/2024). Turut berbicara dalam Forum Diskusi Publik yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Dr. Dedi Mulyadi (Dosen FH Universitas Surya Kancana, Cianjur).

Baca Juga:  “Katanya Jembatan Sangarus Dibangun Tahun Ini Pak Bupati”

Menurut Syarief Hasan, sapaan Sjarifuddin Hasan, dengan kisi-kisi pemimpin nasional seperti itu diharapkan pada saat Indonesia Emas tahun 2045, Indonesia bisa mewujudkan cita-cita Proklamasi dan tujuan berbangsa dan bernegara. “Dengan pemimpin nasional seperti itu, mudah-mudahan Indonesia pada saat Indonesia Emas tahun 2045 mendatang akan bisa mewujudkan cita-cita dan tujuan bernegara,” ujarnya.

Dalam Forum Diskusi Publik ini, Syarief Hasan mendapat pertanyaan dari seorang peserta, “bagaimana memilih pemimpin nasional dalam Pemilu 2024 ini?” Menjawab pertanyaan peserta, Syarief Hasan mengutarakan bahwa jawaban atas pertanyaan itu relatif karena akan ada subjektivitas yang belum tentu bisa diterima semua orang. Sebab, setiap orang memiliki penilaian masing-masing. Meskipun demikian, Syarief Hasan menyebutkan gambaran secara umum yang bisa digunakan untuk memilih pemimpin nasional.

Baca Juga:  Ketua Dekranasda Lampung Sambut Kunjungan Ketua Umum IAD

Menurut Syarief Hasan, ilmu filsafat dapat digunakan untuk menilai atau menjustifikasi terhadap seseorang calon pemimpin nasional. “Dengan menggunakan ilmu filsafat, umpamanya ada 10 orang yang menilai sesuatu, dan dari 10 orang itu, persentasenya banyak yang menilai baik, maka ikutlah dengan persentase besar yang itu. Biasanya persentase yang lebih banyak itu mengandung unsur kebenarannya,” jelasnya.

Temukan berita-berita menarik Lintas Lampung di Google News
*Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

Berita Terkait

Ansor Gelar Dialog Lintas Pemuda Agama
Istikomah Minta Polres Mengusut Penganiayaan Anaknya yang Nyantri di Darul A’mal
Malang Nasib Mantan Bupati Lampung Timur, Istri di PAW, Dawam Dituding Korupsi
Lestari: Wujudkan Kesetaraan Bagi setiap Warga Negara
Halalbihalal Keluarga Besar Setjen MPR, Ahmad Muzani: Mempererat Persaudaraan
Megawati Hadiri Peringatan 60 Tahun Kunjungan Kim Il Sung
Bawaslu Kembalikan Sisa Dana Hibah Pilkada Ke Pemkab Mesuji, KPU Rencananya April
Hinca Panjaitan Usul Polri Rutin Merotasi Polantas

Berita Terkait

Jumat, 18 April 2025 - 21:33 WIB

Ansor Gelar Dialog Lintas Pemuda Agama

Jumat, 18 April 2025 - 19:19 WIB

Istikomah Minta Polres Mengusut Penganiayaan Anaknya yang Nyantri di Darul A’mal

Jumat, 18 April 2025 - 06:17 WIB

Malang Nasib Mantan Bupati Lampung Timur, Istri di PAW, Dawam Dituding Korupsi

Kamis, 17 April 2025 - 23:58 WIB

Lestari: Wujudkan Kesetaraan Bagi setiap Warga Negara

Kamis, 17 April 2025 - 23:15 WIB

Halalbihalal Keluarga Besar Setjen MPR, Ahmad Muzani: Mempererat Persaudaraan

Berita Terbaru

#indonesiaswasembada

Ansor Gelar Dialog Lintas Pemuda Agama

Jumat, 18 Apr 2025 - 21:33 WIB

#indonesiaswasembada

Lestari: Wujudkan Kesetaraan Bagi setiap Warga Negara

Kamis, 17 Apr 2025 - 23:58 WIB