Laporan : Heri Suroyo
JAKARTA – Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah optimistis Indonesia bisa memanfaatkan momentum Presidensi G20 (Group of Twenty) untuk melawan kolonialisme era modern yang kini mencengkeram dunia internasional dalam bentuk penguasaan ekonomi dan material. Sebagai satu-satunya negara di Asia Tenggara yang menjadi anggota G20, Indonesia harus mampu menunjukkan kembali ’international leadership’’ yang pernah muncul selama Konferensi Asia Afrika (KAA) di Bandung 1955.
Menurut Ahmad Basarah, 67 tahun lalu Indonesia pernah menjadi ‘’center of gravity’’ ketika lima kepala negara dan 24 perwakilan negara di Asia dan Afrika berkumpul di Bandung, Jawa Barat, dalam Konferensi Asia Afrika (KAA) 1955. Dalam salah satu poin pidatonya berjudul “Lahirkanlah Asia Baru dan Afrika Baru”, Bung Karno mengingatkan tentang ancaman kolonalisme berbaju modern di masa mendatang.
“Ia merupakan musuh yang licin dan tabah, dan menyaru dengan berbagai cara. Tidak gampang ia mau melepaskan mangsanya. Di mana, bilamana dan bagaimana pun ia muncul kolonialisme adalah hal yang jahat yang harus dilenyapkan dari muka bumi,” ujar Bung Karno, seperti dikutip Ahmad Basarah (15/2).
Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Luar Negeri itu menjelaskan, tema G20 “Recover Together, Recover Stronger” yang diangkat kali ini juga mencerminkan semangat gotong royong yang menjadi inti dari Pancasila. Dengan demikian, secara tidak langsung G20 juga menjadikan Pancasila sebagai guidance dari semua anggotanya dalam membangun kekuatan bersama.##
*Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.