Polda Metro Ungkap Sindikat Penjualan Ginjal International

Senin, 26 Juni 2023 | 07:18 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Laporan: Anis
JAKARTA – Direktorat Reskrimum Polda Metro Jaya ungkap praktik jual-beli ginjal internasional. Temuan bisnis organ manusia tujuan Kamboja itu, hasil pengembangan penangkapan jaringan tindak pidana perdagangan orang (TPPO) di Tarumajaya, Bekasi.

Informas menyebutkan, jaringan penjualan ginjal ini dibongkar polisi pada Senin 19 Juni 2023 dini hari. Di sebuah rumah di Perum Vila Mutiara Gading Jalan Piano IX Desa Setiaasih, Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi. Sindikat internasional ini menampung WNI yang akan dijual ginjalnya ke Kamboja.

Seorang pelaku ditangkap polisi dalam penggerebekan tersebut. Polisi juga mengamankan sejumlah korban WNI yang akan dikirim ke Kamboja untuk dijual ginjalnya.

Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto mengatakan kasus ini masih dalam penyelidikan tim Direktorat Reskrimum Polda Metro Jaya yang dipimpin oleh Kombes Hengki Haryadi.

Karyoto belum banyak bicara soal pengungkapan jaringan internasional penjualan ginjal ini. Kapolda hanya memastikan bahwa pihaknya segera menuntaskan penyelidikan. “Bentar lagi tuntas, sedang dikembangkan dulu,” kata Karyoto kepada wartawan Jumat 23 Juni 2023 lalu.

Informasi di lokasi penggerebekan menyebutkan sindikat internasional perdagangan ginjal ini mengontrak sebuah rumah berlantai dua, di Perum Vila Mutiara Gading Jalan Piano IX Desa Setiaasih, Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, sejak November 2022.

Baca Juga:  Dahsyat, Libur Tahun Baru Hijriyah, Pengguna Tol Meningkat 48%!

Nuraisyah, Ketua RT perumahan itu mengatakan rumah tersebut disewa sejak beberapa bulan yang lalu. “Sebelumnya memang mereka dari November 2022 itu ngontrak, melapor,” ujar Nuraisyah.

Menurut Nuaisyah ada lima orang laki-laki yang ngontrak di rumah tersebut. Namun Nuraisyah mengaku tidak pernah bertemu secara langsung dengan kelimanya.

“Lapor pun dia nggak ke sini laporan, hanya menitipkan KTP sama yang punya rumah. Yang punya rumah cuma bilang, ‘Bu, ini ada yang ngontrak di rumah saya, ada lima KTP,” ujar Nuraisyah.

Rumah tersebut, lanjut Nuraisyah, memang kerap ramai didatangi orang yang silih berganti datang dan pergi. Penghuni kontrakan sempat berganti-ganti orang. Meski begitu, beberapa orang yang disebut sebagai penanggung jawab tetap berada di rumah.

“Jelang berapa bulan ngontrak, ternyata ada pergantian orang, tapi nggak lapor. Tapi, dari lima KTP itu, masih ada yang di situ. Istilahnya ada penanggung jawab yang bayar kontrakan ada di situ. Jadi, dari lima orang ini, ada satu yang penanggung jawab, yang bayar kontrakan,” katannya.

Baca Juga:  TP PKK Provinsi Lampung Dukung Peningkatan Kualitas Guru TK melalui Workshop Membatik dan Seminar Golda Institut

Dari pengakuan pemilik rumah, kata Nuraisyah para orang yang mengontrak itu mengaku bekerja di proyek bangunan yang akan dikirim ke luar negeri. “Kerjanya mereka di proyek. Kalau dari yang punya rumah, ya, katanya itu kerja proyek, bangunan, tapi ke luar negeri,” kata Nuraisyah.

Nuraisyah mengaku tidak mengetahui pasti aktivitas jaringan penjualan ginjal di Tarumajaya, Kabupateen Bekasi itu. Namun, dia banyak mendengar cerita warha bahwa pelaku sering traktir jajan anak kecil.

“Saya juga kurang tahu ya kegiatan sehari-harinya. Kalau saya dengar cerita dari orang, katanya suka main ke lapangan, suka kasih jajan anak-anak, dan suka ke Masjid,” ujar Nuraisyah.

Namun Nuraisyah mengatakan belum pernah melihat secara langsung. Ia mengatakan, berdasarkan penuturan warga sekitar, para penghuni kontrakan juga kerap pergi ke masjid.

Saat penggerebekan, tambah Nuraisyah, dia dan suami dihubungi oleh pihak kepolisian dan diminta untuk melakukan pengecekan kepada penghuni kontrakan tersebut. Nuraisyah sempat mengecek KTP yang diserahkan pemilik kontrakan kepadanya. Dan data KTP itu sesuai.##

Temukan berita-berita menarik Lintas Lampung di Google News
*Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

Berita Terkait

Skripsi Terbaik Wisuda Periode II Bahas Isu Ketimpangan Sosial
Haru! Rektor Beri Pesan Wisudawan Periode II 2025: “Ilmu Ini untuk Siapa?”
Dandim 0426 Hadiri Acara Penerimaan Warga Baru dan Sertijab di Jajaran Korem 043
Pimpinan Muhammadiyah: Tahun Baru Islam Momentum Perbaikan Spritualitas Ummat
Kadis Lingkungan Hidup Pemprov Lampung Purna Tugas
Danbrigif 4 Mar/BS Hadiri Peringatan HUT Bhayangkara ke-79 di Polda Lampung
Proyek Rabat Beton Rp982 Juta Milik CV Artha Jaya Konstruksi Diduga Asal Jadi, Warga Minta Bongkar Ulang
BPN Mesuji Bagikan Sertipikat PTSL dan Sekaligus Sosialisasi Kepengurusan Legalisasi Aset Tanah

Berita Terkait

Selasa, 1 Juli 2025 - 19:13 WIB

Skripsi Terbaik Wisuda Periode II Bahas Isu Ketimpangan Sosial

Selasa, 1 Juli 2025 - 19:10 WIB

Haru! Rektor Beri Pesan Wisudawan Periode II 2025: “Ilmu Ini untuk Siapa?”

Selasa, 1 Juli 2025 - 18:10 WIB

Dandim 0426 Hadiri Acara Penerimaan Warga Baru dan Sertijab di Jajaran Korem 043

Selasa, 1 Juli 2025 - 18:01 WIB

Pimpinan Muhammadiyah: Tahun Baru Islam Momentum Perbaikan Spritualitas Ummat

Selasa, 1 Juli 2025 - 17:55 WIB

Kadis Lingkungan Hidup Pemprov Lampung Purna Tugas

Berita Terbaru

#CovidSelesai

Skripsi Terbaik Wisuda Periode II Bahas Isu Ketimpangan Sosial

Selasa, 1 Jul 2025 - 19:13 WIB

#CovidSelesai

Kadis Lingkungan Hidup Pemprov Lampung Purna Tugas

Selasa, 1 Jul 2025 - 17:55 WIB