Ketua DPR RI ke-20 sekaligus mantan Ketua Komisi III DPR RI bidang Hukum, HAM, dan Keamanan ini menyadari dirinya terlahir bukan sebagai anak pengusaha kaya ataupun politisi yang memiliki banyak jaringan. Lahir sebagai anak seorang tentara yang hidupnya pas pasan, membuat Bamsoet selalu rendah hati dan menghormati orang lain.
“Ayah saya selalu mengajarkan kepada saya sedari kecil untuk tidak sombong dan menghargai orang lain. Almarhum Ayah merupakan panutan dan inspirasi terbesar dalam hidup saya. Beliau meninggalkan kami ketika usia saya 14 tahun. Selanjutnya saya dan adik-adik dibesarkan Ibu sebagai orang tunggal. Tanpa bimbingan, gemblengan keras serta doa restu ibunda, tidak mungkin saya bisa menjadi seperti sekarang,” kata Bamsoet.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar sekaligus Kepala Badan Hubungan Penegakan Hukum, Pertahanan dan Keamanan KADIN Indonesia ini menceritakan, semasa hidupnya sang ayah tidak pernah menuntut dirinya mengikuti jejak sebagai tentara ataupun memintanya menjalani profesi tertentu. Sepeninggal sang ayah, ibunya juga membebaskan Bamsoet memilih jalan hidup.
“Sebenarnya, waktu kecil saya memiliki cita-cita menjadi dokter. Karenanya, saat SMA saya mati-matian masuk IPA. Tapi, selepas lulus SMA ternyata justru masuk Fakultas Ekonomi, lanjut berkarier menjadi wartawan, pengusaha, dan menjadi politisi,” urai Bamsoet
Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila dan Wakil Ketua Umum FKPPI ini memaparkan, dirinya tidak pernah memiliki cita-cita muluk menjadi pejabat negara. Saya menjalani hidup mengalir saja. Mengikuti takdir Allah dan garis tangan. Berlatar belakang tentara, sang ayah juga selalu menanamkan nilai kedisiplinan, tanggungjawab, kerja keras, kejujuran dan keberanian kepada Bamsoet dan seluruh anggota keluarga. Nilai-nilai tersebut selalu dipegang Bamsoet dalam mengarungi kehidupan selepas ayahanda pergi menghadap Sang Khalik.
“Dalam semua profesi yang saya jalani, nilai-nilai yang dulu ditanamkan ayah selalu saya pegang tinggi dan menjadi pegangan dalam mengarungi kehidupan. Karenanya, meski sesibuk apa pun saat ini, saya pasti akan sempatkan waktu untuk keluarga. Saya telah kehilangan banyak waktu karena terlalu banyak nge-gas waktu muda merintis karier,” pungkas Bamsoet.##
1 2
*Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
Halaman : 1 2