Terhambatnya penyaluran (pencairan) dana desa (DD), sambung dia, bukan faktor kesengajaan. Namun hal itu disebabkan oleh likuiditas (kemampuan) di kantor cabang (KC) yang tidak memadai. Mengingat, pelayanan yang diberikan bukan hanya pada Kepala Desa yang ingin mencairkan dana di rekening desa. Bank Lampung Cabang Kotabumi juga melayani para nasabah umum dan prioritas yang juga melakukan penarikan tunai dalam jumlah besar.
Hal itu menyebabkan pada Kas Harian Bank yang mengalami defisit dana untuk melayani pencairan pada jumlah besar bagi para nasabah yang akan menarik tunai dari rekeningnya.
“Iya, karena kalau likuiditas di KC Kotabumi gak cukup. Transaksi tarik tunai di kantor cabang terkadang melebihi batas limit, sehingga kami juga sedikit kesulitan untuk mensiasati, ada yang mau diberikan solusi untuk kliring (antar bank), tetapi ada juga nasabah yang bersikeras untuk mengambil tunai di Bank Lampung,” imbuhnya.
Namun, mengenai permasalahan terhambatnya pencairan DD oleh pihak desa, dirinya memastikan hal itu tidak akan terulang kembali. Ia tetap berupaya memberikan pelayanan terbaik.
“Kita (Bank Lampung) sudah di drop (dana) dari kantor pusat, besok sudah kembali normal, dan bisa melakukan penarikan tunai kembali. Kepuasan customer (nasabah) selalu menjadi prioritas pelayanan kami, mohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi,” tandasnya.##
1 2
*Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
Halaman : 1 2