Partai Gelora Minta Prabowo Sampaikan Pidato Kebudayaan Begitu Resmi Jadi Presiden

Kamis, 17 Oktober 2024 | 09:45 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sudah Diuji Coba PBB

Sementara itu, Tenaga Ahli Utama Kantor Komunikasi Kepresidenan Hamdan Hamedan mengatakan, program Makan Bergizi Gratis (MBG), bukan merupakan program baru. Tetapi, program tersebut sudah diberlakukan di lebih dari 100 negara.

“Penerima manfaatnya sudah lebih dari 400 juta murid. Lebih dari 50 persen murid di dunia penerima manfaat program MBG ini. Program ini sudah diuji para peneliti di lebih 100 negara dan sudah diterbitkan di jurnal-jurnal ilmiah dunia. Progam ini juga sudah diuji coba PBB,” ungkapnya.

Program MBG ini, kata Hamdan, mempunyai tiga tujuan, yakni mencetak generasi yang lebih sehat, generasi yang lebih cerdas dan memajukan ekonomi.

“Dalam konteks Indonesia, program MBG ini ingin memberikan asupan gizi yang seimbang kepada ibu hamil, balita, anak PAUD, anak sekolah hingga SMA dan para santri di pesantren,” jelasnya.

Hamdan mengatakan, program MBG in akan diberlakukan secara bertahap. Pada 2025 ini ditargetkan 15-25 juta penerima manfaat dari 89 juta penerima manfaat.

Baca Juga:  Abidin Fikri: RUU Penyelenggaraan Haji dan Umrah Fokus pada Kemaslahatan Jemaah

Menurutnya, saat ini sekitar 30 persen atau sepertiga anak-anak Indonesia mengalami anemia, selain banyak anak-anak yang pergi ke sekolah tidak sarapan, sehingga mengganggu konsentrasi dalam belajar di sekolah dan bisa mereduksi IQ.

Disamping itu juga banyak anak-anak Indonesia yang belum memperoleh gizi yang seimbang. Oleh sebab itu, perlu diberlakukan program MBG untuk mengatasi dampak kesehatan anak-anak tersebut.

“Dari segi kecerdasan, misalkan ketika program ini diberlakukan di India dan diwajibkan di dalam konstitusinya, bahwa ini adalah hak anak-anak di India untuk menerima makan bergizi gratis. Setelah 5 tahun penerima manfaat ini diuji, kemampuan membaca, matematika, konsentrasi dan tingkat kehadiran siswanya tinggi. India berhasil membuat potensi anak-anak bangsanya lebih cerdas. Dan kita lihat sekarang, India sudah bisa menguasai teknologi, dan SDMnya menguasai korporasi-korporasi dunia,” jelasnya.

Hamdan menegaskan, program ini tidak hanya diberlakukan di negara berkembang, tetapi juga di negara maju seperti Amerika Serikat (AS) dan Swedia. Di negara tersebut, baik yang siswanya mampu atau tidak mampu mendapatkan MBG.

Baca Juga:  Dr. Syahganda: Dua Indikator Baru dalam RAPBN 2026

“Ketika tahun 2002-2003, saya tinggal di keluarga tidak mampu sebagai student di Amerika. Saya diberikan akses untuk mendapatkan makan bergizi gratis di kelas. Makanan tersebut adalah makanan terbaik dinikmati dibandingkan di rumah,” kenangnya.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Anggawira mengatakan, pihaknya mendukung penuh program MBG ini, dalam rangka menjawab tantangan ke depan Indonesia sebagai bangsa.

“Program MBG ini direncanakan untuk mendukung target pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen setiap tahunnya, mendukung UMKM dan menciptakan industralisasi yang makin berkembang,” kata Anggawira.

HIPMI, lanjutnya, akan mendorong program MBG ini terealisasi dan berjalan dengan baik sesuai dengan target yang telah direncanakan.

“Kita optimis program MBG ini akan menumbuhkan pertumbuhan ekonomi diatas rata-rata, setiap tahunya diatas 5 persen,” tegas Sekjen HIPMI ini


Penulis : Heri Suroyo


Editor : Fidhela Alvita


Sumber Berita : Jakarta

Temukan berita-berita menarik Lintas Lampung di Google News
*Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

Berita Terkait

KPK OTT Wamenaker Diduga Kasus Pemerasan
Pemprov Lampung Dorong Literasi Digital Guru Lewat Program AI Goes to School
Anggaran Sektor Pangan Minimal 10 % Dari APBN
LPM UIN RIL Jaga Standar Mutu Layananan Dengan Audit 48 Prodi dan 3 UPT
Staf Khusus Menteri Agama Paparkan Konsep Ekoteologi dan Kurikulum Berbasis Cinta 
Pengelolaan Sampah Lampung Berbenah, Dari Open Dumping Menuju Sanitary Landfill*
R APBD 2026, Pemprov Lampung Targetkan Bayar ‘Hutang’ DBH Rp 1,3 T
Kuliah Umum di Unila, Ketua MPR RI Minta Perkuat Riset

Berita Terkait

Kamis, 21 Agustus 2025 - 14:09 WIB

KPK OTT Wamenaker Diduga Kasus Pemerasan

Kamis, 21 Agustus 2025 - 14:07 WIB

Pemprov Lampung Dorong Literasi Digital Guru Lewat Program AI Goes to School

Kamis, 21 Agustus 2025 - 09:15 WIB

Anggaran Sektor Pangan Minimal 10 % Dari APBN

Kamis, 21 Agustus 2025 - 08:43 WIB

LPM UIN RIL Jaga Standar Mutu Layananan Dengan Audit 48 Prodi dan 3 UPT

Kamis, 21 Agustus 2025 - 08:05 WIB

Staf Khusus Menteri Agama Paparkan Konsep Ekoteologi dan Kurikulum Berbasis Cinta 

Berita Terbaru

#indonesiaswasembada

KPK OTT Wamenaker Diduga Kasus Pemerasan

Kamis, 21 Agu 2025 - 14:09 WIB

#indonesiaswasembada

Pemprov Lampung Dorong Literasi Digital Guru Lewat Program AI Goes to School

Kamis, 21 Agu 2025 - 14:07 WIB

#CovidSelesai

Anggaran Sektor Pangan Minimal 10 % Dari APBN

Kamis, 21 Agu 2025 - 09:15 WIB

#indonesiaswasembada

LPM UIN RIL Jaga Standar Mutu Layananan Dengan Audit 48 Prodi dan 3 UPT

Kamis, 21 Agu 2025 - 08:43 WIB