Laporan : Heri Suroyo
JAKARTA – Calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan bercerita soal jutaan tangan yang ia jabat tiap kali berkunjung ke daerah menyapa masyarakat.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyakini, orang-orang yang datang mengikuti kampanye AMIN bukanlah massa bayaran, atau sengaja dikerahkan pihak tertentu.
“Ini orang-orang yang datang dengan sepenuh hatinya, dengan Swadaya Swadana Swakarsa dan semua mengatakan, ‘Pak Jangan khianati kami, pak pikirkan nasib anak-anak kami, Pak biaya hidup, Pak berasnya mahal, Pak pupuknya sulit,semua yang disampaikan itu deretan masalah yang sesungguhnya bukan persoalan yang rumit, itu persoalan bisa diselesaikan,” ujar Anies, di Pondok Pesantren (Ponpes) Ma’hadul ‘Ulum Asy-Syar’iyyah (MUS), Sarang, Rembang, Jawa Tengah, (25/12).
Anies menjelaskan dari seluruh perjalanan keliling daerah yang sudah dilakukan, ada jutaan orang yang menginginkan perubahan untuk Indonesia
“Jangan makmur nya hanya untuk sebagian, sebagain lain cuma dibolehkan menonton tapi tidak merasakan tapi untuk semua ,” katanya.
Lebih lanjut, Anies merasa masyarakat sudah menitipkan harapan perubahan itu, untuk diperjuangkan jika dirinya terpilih di Pilpres 2024.
“Rasanya siang ini menjadi jauh lebih ringan ketika mendengar pembacaan dan Isma ulama InsyaAllah ikhtiar ini akan dimudahkan untuk mencapai keberhasilan,”pungkasnya. ##
*Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.