Penampilan kedua pianis menjanjikan ini dipandu budayawan Jaya Suprana.
Dalam memandu penampilan Fievel dan Michael, Jaya Suprana yang juga pendiri Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) ini mengajukan pertanyaan-pertanyaan mengenai proses kreatif keduanya.
Beberapa nomor yang dibawakan Lucas Franklin Lai dalam penampilannya itu baru dipelajari dan didalaminya selama 2,5 bulan terakhir.
Momen musikal Lucas Franklin Lai dimulai ketika dia memanjat kursi piano dan mencoba meniru gaya main piano sepupunya. Saat Fievel baru berusia 3 tahun. Kemudian, orangtua Fievel mulai memberi kesempatan kepadanya untuk belajar dari pianis Ivana Tjandra sejak 2015 sampai sekarang.Lucas Franklin Lai meraih beasiswa penuh Bina Tunas Bangsa sejak kelas 7 dan di Jaya Suprana School of Performing Arts (JSSPArts) sejak 2022.
Lucas Franklin Lai pernah memenangkan Essex Indonesia Piano Competition 2017, mendapatkan Penghargaan Diamond di the Hong Kong International Youth Performing Arts Festival 2022, dan dinobatkan sebagai “The Most Performing Artist” di Shigeru Kawai Piano Competition 2024. Selain itu dia juga meraih medali emas untuk Kategori Rising Star di Canadian International Music Competition 2024.
Adapun Michael Anthony menempati posisi tersendiri di hati Jaya Suprana. Dalam sambutannya untuk mengantar penampilan Michael Anthony, Jaya Suprana mengatakan dirinya lama mencari Tuhan, dan baru menyadari serta mengakui kekuasaan Tuhan saat dirinya bertemu dengan Michael Anthony.
Jaya menceritakan sedikit tentang kondisi Michael Anthony yang 21 tahun lalu lahir prematur dengan kondisi medis Retinopathy of Prematurity (ROP). Terapi oksigen yang dilakukan berpengaruh buruk apda pertumbuhan retina mata Michael Anthony.
1 2 3 Selanjutnya
Penulis : Rudi Alfian
Editor : Nara J Afkar
Sumber Berita : Jakarta
*Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.